Bukan berarti menjadi guru resmi dalam sebuah sekolahan, institusi, spiritual atau tempat kursus, namun semua individu harus bisa jadi guru, agar segala perilakunya bisa diteladani orang-orang disekitarnya secara langsung maupun tidak.
Biasanya, dalam kehidupan ini, ketika kita semangat untuk berbuat hal yang baik dan bermanfaat dari hasil inspirasi seseorang, sewaktu-waktu orang tersebut tak sesuai perilakunya dengan apa yang ia tampilkan, jadi hanya palsu dan jika khilaf pun bukannya segera diperbaiki, malah semakin merasa dirinya benar, dengan dalih manusia itu ada salahnya, kalau sudah begini sudah pasti perasaan kecewa membumbung dari orang-orang yang meneladaninya, jadi orang yang tadinya bersemangat terhadap perbuatan yang baik yang mulai dibiasakannya jadi blur dan diragukannya.
Memang, kita berbuat hal yang baik tak harus terpatok oleh guru atau inspirator, tetapi untuk memupuk kesadaran bertingkah laku yang patut serta mengerjakan hal-hal yang baik, akan banyak faedahnya untuk ditularkan kepada orang-orang disekitar kita, agar semua orang dapat menyerap energi positif serta melihat sebuah contoh dari tindakan langsung orang-orang yang berada didekatnya.
Dalam mempersiapkan masa depan itulah, guru tidak cukup hanya mengajarkan apa yang diketahuinya karena itu bisa menjadi tidak relevan lagi pada masa mendatang,di mana peserta didik tersebut hidup. Guru yang baik akan menjelaskan sesuatu kepada muridnya sehingga paham, tetapi guru yang hebat adalah guru yang mampu memberikan inspirasi dan motivasi kepada muridnya, sehingga mampu berbuat sesuatu yang baik dengan kemampuannya sendiri.
Di sinilah pentingnya guru, sebagai sumber keteladanan dan kemampuannya dalam menumbuhkan motivasi. Sebagaimana disampaikan pada kata bijak, satu tindakan baik dari seorang murid yang berasal dari inspirasi seorang guru adalah lebih penting dari semua hafalan dan ilmu yang diperolehnya selama sekolah.
Kemampuan membentuk karakter peserta didik tidak boleh terabaikan, tetapi menjadi satu kesatuan dari tugas guru, tugas dunia pendidikan, yaitu membentuk kepribadian yang unggul dan mulia, serta mengajarkan pengetahuan dan keterampilan. Kemampuan semacam ini hanya dimiliki sedikit orang yang berbakat, berhasrat, dan berkemampuan menjadi guru. Dan itu adalah Ibu dan Bapak Guru. Berbahagialah, wahai Ibu dan Bapak Guru sekalian yang telah terpilih mengemban tugas suci kemanusiaan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar