Pages

Sabtu, 02 Mei 2015

Senja

Ia indah di pelupuk mata.
Namun terbesit kata, aku ingin pulang
Sama seperti senja yang sebentar lagi akan menghilang
Di telan sang malam

Selasa, 21 April 2015

Bank Aceh di Lalap Si Jago Merah

Bank Aceh Pusat, yang beralamat di jalan dawoed bereueh di lalap si jago merah. Mengetahui kejadian ini, saya dan teman saya Ajir, langsung menuju lokasi kejadian sekitar jam 07:10 pagi.

Di tengah perjalanan, asap yang mengepul tinggi di atas langit mulai terlihat. Dan ketika kami tiba di simpang lampu merah jambo tape. Terlihat beberapa polisi lalu lintas memberikan arahan kepada warga untuk pindah jalur. Hal dikarenakan di tutupnya jalan dawoed bereueh oleh aparat kepolisian.

Pengalihan jalan di lakukan dua tempat, jalur kiri dialihkan ke jalan menuju simpang surabaya, dan jalur kanan menuju jalan syiah kuala dan pocut baren. Pelangalihan jalan tersebut membuat kedua jalur tersebut macet total, apalagi dengan aktifitas pagi yang padat.

Senin, 02 Februari 2015

Kisah "Rumah Sakit" (Bagian Kedua)




Sumber Foto : joglosemar.co

Suasana di IGD sangat sibuk, apalagi ini adalah rumah sakit umum yang terbesar di Aceh, terlihat beberapa dokter sibuk menangani pasien. Berada di rumah sakit umum adalah sebuah pilihan. Karena sakit itu mahal harganya. Maka berada di rumah sakit umum tentunya sangat meringankan yang sakit. Karena di sana terdapat pilihan berobat gratis dengan berbagai jaminan dari pemerintahan, mulai dari jamkesmas, Askes, JKA maupun yang lainnya.

Beberapa keluarga mondar-mandir di IGD, bahkan tak jarang beberapa diantara mereka di suruh keluar oleh satpam yang bertugas karena terlalu ramai di dalam ruangan. Begitu pun dokter juga mengatkan demikian, cukup satu orang saja yang menemani pasien di dalam. Yang dikatakan oleh sang satpam dan dokter ada benarnya. Karena mereka harus menangani pasien yang terus datang dengan ruangan yang terbatas, bahkan beberapa pasien hanya mendapatkan tempat duduk berupa kursi itu sudah bersyukur dari pada disuruh berdiri. Beberapa pasien juga di rawat di atas lantai dengan alas kasur rumah sakit, karena memang banyak sekali pasien yang terus berdatangan masuk IGD.

Selasa, 27 Januari 2015

Get Up

www.nexosurfboards.com
Tuesday, January 19th, 2015 ago. The accident came over me. It happened so fast, and everything is like a dream. My friends and I fell off my bike, because there are sudden passing in front of us. The incident made me panic when I saw Mr hit lying on the pavement, I increasingly panicked when the Mr ears bleed that much. Even his wife also fell with him too panicked to see what happened. I and two local residents immediately move laterally Mr road.

The longer the crowd more and more, but the help is not there, they even busy menanyakana. "Why, why, and why. ??" While his Mr was dying with pain in the suffering akaibat accident happened. In fact, there is also the intention of helping his Mr with memberhenti passing cars, but no lay off his car. Either where the inhuman heart, everything stayed the words contained in books alone, and said humanity was lost in the minds of men.

Senin, 26 Januari 2015

Kisah "Jatuh Bangun"

Sumber Foto: dediwiyanto.wordpress.com

Musibah, tidak ada yang menghendakinya. Bahkan ia bisa datang kapan saja. 

Selasa 19 Januari 2015 yang lalu. Musibah itu datang menghampiri ku. Kejadian itu begitu cepat, dan semuanya bagaikan mimpi. Aku dan temanku terjatu dari sepeda motor, karena ada yang melintas tiba-tiba di depan kami. Kejadian itu membuat aku panik ketika melihat Bapak yang aku tabrak terlentar di atas aspal, aku semakin panik ketika telinga Bapak tersebut mengeluarkan darah yang banyak. Bahkan istrinya juga terjatuh bersama dia juga panik melihat kejadian itu. Aku dan dua orang warga setempat segera memindahkan sang Bapak ketepi jalan.

Semakin lama kerumunan semakin banyak, namun yang menolong tidak ada, bahkan mereka sibuk menanyakana. "kenapa, kenapa, dan kenapa.??" Sedangkan sang Bapak masih sekarat dengan sakit yang di derita akaibat kecelakaan yang terjadi. Bahkan ada juga yang berniat menolong sang Bapak dengan memberhenti mobil yang lewat, namun tidak ada yang memberhentikan mobilnya. Entah dimana hati yang berperi kemanusiaan itu, semuanya tinggal kata-kata yang tertera di dalam buku-buku saja, dan kata peri kemanusiaan itu hilang dalam benak manusia.