Pages

Selasa, 20 Desember 2011

Arsitektur Berang-Berang


Arsitektur merupakan salah satu komponen kebudayaan manusia seperti piramida, istana, katredal, dan masjid. Masing-masing bangunan ini merupakan pemikiran keras arsitek ahli dan kerja sama ribuan orang. Arsitek adalah bidang dimana konsep seni dan estetika yang ditanamkan Allah kepada manusia yang dapat terlihat. Tetapi tahukah anda masih banyak arsitek dialam bebas yang masih sama terampilnya dengan arsitektur alam. Salah stunya berang-berang.

            Berang-berang hidup secara bersama-sama, rumah mereka berada disalah satu sisi danau yang mereka buat. Kisah berang-berang antara pejantan dan betian yang pergi untuk membuat rumah mereka sendiri . pasangan berang-berang akan membangun rumahnya diatas sungai tapi pertama kali mereka mengerjakannya, mereka harus membendung arus laju sungai. Untuk menahan laju air mereka menggunakan metedo seperti yang digunakan oleh manusia beribu-ribu tahun yang lalu, mereka membuat bendungan.
Untuk membangun bendungan mereka harus mendapatkan bahan bangunan, yaitu dengan cara memanfaatkan alam disekitarnya. Bahan baku yang digunakan adalah cabang kayu atau balok-balok pohon. Berang-berang mulai bekerja dengan menuju hutan disekitar sungai. Pertama mereka memakan sedikit dedaunan pohon yang mereka temukan, tapi tugas mereka adalah menebang dan meneroboh pohon yang mereka temukan hingga roboh. Mereka melakukan ini dengan cara menggerogoti  batang pokok pohon.

Satu sisi yang menarik adalah bahwa mereka menggerogoti kayu sedemikian rupa sehingga ketika pekerjaan menebang berakhir batang ppohon senantiasa roboh kearah sungai. Menebang dan meneroboh batang pophon masih merupakan pekerjaan yang  paling sederhana. Selanjutnya berang-beranga memotong cabang-cabang pohon dan mulailah membangun bendungan dengan meletakkan cabang-cabang tersebut didepat lobster besar yang telah mereka buat. Peralatan yang mereka gunakan adalah cakar dan mulutnya saja. Pekerjaan ini dilakukan dengan penuh kesabaran . 2 ekor berang-berang rata-rata menebang 400 pohon pertahun. mereka memotong-motong pohon yang berada agak jauh dari daerah arus sungai pada cabangnya dan kemudian menyeret potongan tersebut ke daaaerah arus sungai.

Berang-berang selalu mengunakan gigi depan untuk menggerogoti batang atau cabang pohon, karena mereka menggunkan setiap waktu maka gigi depan bias tumpul atau rusak, tetapi rahang berang-berang sudah dibuat dengan memperhitungkan ini semuanya, gigi depan ini selalu tumbuh layaknya kuku manusia. Allah Maha Pencipta juga mencipatakan gigi mereka untuk mempermudah kerja yang mereka lakukan.

Tubuh berang-berang didesain sedemikian rupa sehingga memudahkan mereka untuk berengan diair, kakinya berselaput sehingga mudah mengayuh. Ekor belakangnya seperti dayung raksasa sehingga mereka bias berengan dengan nyaman dalam air. Berang-berang terus saja membangun DAM mereka dengan penuh semangat. Mereka begitu ahli menyusun batang-batang pohon dan cabang-cabang kecil dan memperluas bendungan sedikit demi sedikit setiap harinya. Dam sehingga menjadi semakin besar sehingga setiap harinya air dibagian depanpun semakin meninggi , setelah bekerja selama beberapa bulan danau yang besarpun terbentuk.

Tapi karena danau yang mereka bangun begitu besar mereaka harus memperkokoh bendungan dan memperbaiki kerusakannya. Mereka melakukan tugas berat ini dengan penuh kesabaran. Pemandangan yang muncul dari hasil kerja keras selama beberapa bulan sungguh menakjubkan.
Sebuah bendungan yang sesungguhnya menyerupai bendungan buatan manusia telah terbentuk. Jika damata brang-berang membuat bendungan dengan bentuk cekung, bentuk ini tidak dipilih secara kebetulan karena bentuk bendungan yang baik menahan tekanan air adalah bendungan yang berbentuk cekung faktanya bendungan pembangkit tenaga listrik yang ada sekarang juga berbentuk cekung, singkat kata berang-berang memiliki pengetahuan tentang konstruksi yang pada manusia teracapai baru-baru ada sejak beberapa abad yang lalu.

Bendungan berang–berang dibuat sebagai perlindungan terhadap predator, seperti coyotes, serigala dan beruang, dan untuk memberikan kemudahan akses ke makanan selama musim dingin. Berang–berang selalu bekerja di malam hari dan produktif pembangun, membawa lumpur dan batu dengan bagian depan dipagari dengan kayu yg dipotong dengan gigi.
Karena itu, menghancurkan sebuah bendungan beaver tanpa mengeluarkan berang–berang sulit, terutama jika bendungan hilir adalah sebuah penginapan aktif. Berang–berang dapat membangun dasar seperti bendungan dalam semalam.

Senin, 05 Desember 2011

You Can Shine

Pertama, silakan tonton terlebih dahulu video diatas.
 


Film diatas adalah iklan sebuah produk shampoo kenamaan yang telah dibuat di negeri Thailand. Saat ini saya tidak ingin membahas film itu dalam perspektif sebuah marketing dan kreativitas sebuah iklan. Namun saya ingin sekali memaparkan apa yang saya pikirkan ketika saya selesai melihat video itu.
Awalnya saya menonton video ini ketika ada tugas Komunikasi social dan pembangunan KSP di kampus FISIP UNSYIAH, ketika sang dosen memberikan kami tugas tentang ….., dan ketika video ini diputarkan terasa begitu menggungah hati tentang perjuangan hati seorang gadis dalam mencapai impiannya. Kalimat terakhir begitu menggugah karena you can shine bisa terjadi pada siapa saja, yang bisa mengubah kepompong menjadi kupu-kupu.
Mari kita sedikit ikuti kembali percakapan antara si gadis tuli bersama gurunya yang juga tuli. Ada yang menarik disini.
guru : “You still play the violin?”
wanita : “Why am I  different from others?”
guru : “Why…..”
guru : “..do you have to be like others?”
guru : “Music…is a visible thing…Close your eyes…You will see…”
Saya berusaha mendalami kata-kata sang guru kembali. Dan lambat laun, saya mencoba mengaitkan hubungan intisari cerita ini dengan realita kehidupan nyata di dunia. Saya rasa mungkin banyak orang yang lahir tidak sempurna ke dunia ini. Mungkin ada beberapa diantara kita yang mungkin buta, tuli, bisu, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya yang menjadi bagian hidup dari mereka yang bersangkutan.
Di dalam bukunya, Spiritual Capital, Darah Zohar dan Ian Marshall telah mengatakan bahwa tingkat tertinggi dari kebutuhan manusia adalah kemampuan manusia untuk dapat ‘memaknai apa yang ia lakukan’ atau dalam istilah psikologi modern saat ini disebut dengan Spiritual Capital.  Tidak satupun tersebutkan didalam buku itu bahwa ada korelasi antara tingkat kebutuhan tertinggi manusia dengan kesempurnaan dari sebuah fisik manusia. Jadi bisa kita simpulkan bahwa tidak ada kaitan antara pemenuhan kebutuhan seorang manusia dengan kekurangan-kekurangan yang ia punya. Maka tidak ada alasan lagi untuk seorang manusia membatasi harapan dan mimpinya. Tak peduli ia buta, tuli, bisu, atau kekurangan-kekurangan lainnya,  semua manusia memiliki hak yang sama untuk bermimpi dan berharap pada hal yang sama.
Mari kita kembali pada film inspiratif tadi. Pada awalnya sang wanita sangat sedih karena dengan kekurangannya (baca : tuli) pada temannya. Ia merasa bahwa kekurangannya itu membuatnya ia terkucilkan dan membuat ia berbeda dari kebanyakan manusia yang normal. Dalam kesepiaannya itu, diam-diam ia melatih bakat terpendamnya untuk dapat bermain biola. Dia terinspirasi oleh seorang tua tuli pandai bermain biola yang sering mengamen di pinggir jalan yang ia lewati.
Bakatnya ini sempat terkungkung oleh lingkungan sekitarnya.  Ia pun mencoba membangkitkan semangatnya kembali dengan cara bertemu dengan inspirator sejatinya, seorang tua pemain biola tadi -sang guru-. Selanjutnya, terjadilah percakapan antara sang guru dan sang murid. Sang guru telah menjelaskan pada sang murid bahwa jangan berfokus pada kekurangan pada diri kita yang menyebabkan kita berbeda dengan orang lain. Tetapi fokuslah untuk terus mengasah kemampuan musiknya.
“Music…is a visible thing…Close your eyes…You will see…”
Sang guru telah berhasil mengajarkan sesuatu yang penting pada muridnya, bahwa yang terpenting bukanlah terus menyesali apa yang telah menjadi  bagian diri kita, tetapi yang terpenting adalah maknailah apa yang kita kerjakan.
Banyak kendala yang ia hadapi ketika ia ingin mengkuti ajang kontes music, seperti kecemburuan temannya ketika melihat ia sedang bermain biola dengan sang guru dijalanan. Karena sang temannya ingin dia tidak mengikuti kontes tersebut, berbagai cara dilakukan termasuk membayar orang untuk memukul nsang guru dan menghancurkan biola yang ia punya.
Singkat cerita, dengan berbagai perjuangannya akhirnya sang wanita berhasil mengikuti ajang kontes musik dengan semangat yang berbeda seperti yang dulu. Kini ia mampu memaknai apa yang ia kerjakan. Ia tidak takut lagi berbeda dengan lainnya. Dengan atraksi memukaunya (dan tentu saja dengan kemilau rambutnya yang begitu indah) akhirnya mampu membuat semua juri tak mampu lagi berkata-kata -speechless- dan membuat semua hadirin yang ada disana memberikan standing applause kepada wanita itu.
Mungkin film diatas bisa jadi benar dan bisa jadi salah. Namun itu tidaklah menjadi masalah. Ada sekian banyak cerita nyata dan inspiratif,  mengisahkan keberhasilan orang-orang yang memiliki serba kekurangan  didalam dirinya namun mampu menjadi orang besar pengukir prestasinya di dunia ini.
Mulai dari ketulian seorang Ludwig Van Bethooven hingga kelumpuhan Syekh Ahmad Yasin tidak membuat mereka mengalah pada mimpi-mimpinya. Mereka tetap bisa menjadi orang-orang besar yang mengisi lembaran sejarah dunia ini. Dalam batas-batas kekurangan fisiknya, mimpi mereka jauh melebihi keterbatasannya. Ludwig Van Bethooven tetap berjaya dalam karya-karya musiknya dan Syekh Ahmad Yasin pun tetap berjaya dalam organisasi HAMAS Palestinanya yang sampai sekarang tetap gigih melawan zionis yahudi tanpa ada rasa gentar sedikitpun.
Maka agar terkesan sedikit bijak, izinkan saya menutup tulisan saya kali ini dengan sebuah kesimpulan singkat. Mereka yang memiliki serba kekurangan saja berani bermimpi menjadi orang-orang besar, apakah kita yang jauh lebih sempurna fisiknya ini masih takut untuk bermimpi besar? Tal perlu kau lafalkan jawabannya. Tetapi jawablah dengan jujur didalam celah langit hatimu saja. Dan bergeraklah merealisasikan mimpimu…


Sabtu, 03 Desember 2011

Rokok Berdampak Pada Pendidikan Anak




Studi baru menunjukkan bahwa anak-anak yang orangtuanya perokok cenderung lebih sering bolos sekolah ketimbang teman mereka yang orangtuanya bukan perokok. Ini disebabkan tingkat infeksi saluran pernafasan terhadap anak-anak dengan orangtua perokok.

Berdasarkan survei nasional, para peneliti menemukan hampir 3.100 keluarga yang perokok menyebabkan anak mereka melewatkan setengah semester tidak sekolah. Karena itu, Dr Douglas E. Levy dan rekan-rekannya dari Rumah Sakit Umum Massachusetts menyarankan para orangtua untuk berhenti merokok.

Para ahli kesehatan sudah merekomendasikan bahwa anak-anak harus terlindung dari asap rokok, yang dapat meningkatkan risiko infeksi pernapasan seperti bronkitis dan pneumonia, asma parah dan sindrom kematian bayi mendadak. "Dampak kesehatan bagi yang hidup dengan perokok mungkin lebih besar, karena paparan asap yang disebabkan rokok," kata Levy, sebagaimana dilansir dari reuters.

Para peneliti juga memperkirakan absensi sekolah terkait dengan kemampuan orang tua perokok dalam membiayai sekolah anak mereka. "Karena hampir separuh dari rumah tangga perokok dalam penelitian kami memiliki pendapatan rendah," kata Levy.

Secara keseluruhan, para peneliti menulis, hasil ini menggambarkan sejauh mana dampak tembakau pada anak dan kesejahteraan keluarga, menyoroti kelemahan akademik dan beban keuangan dalam keluarga di mana orang tua merokok.



sumber: http://www.gemabaiturrahman.com/2011/09/rokok-berdampak-pada-pendidikan-anak.html

Jumat, 02 Desember 2011

Doa Kalbu

By Fika

dimalam penuh bintang
di atas sajadah yang kubentang
sedu sedan sendiri
mengaduh pada Yang Maha Kuasa
betapa naif diriku ini hidup tanpa ingat pada-Mu
urat nadi pun tahu aku hampa..

di malam penuh bintang
di bawah sinar bulan purnama
kupasrahkan semua
keluh kesah yang aku rasa
sesak dadaku
menangis pilu
saat ku urai dosa-dosaku..
dihadapan-MU ku tiada artinya............

doa kalbu tak bisa aku bendung
deras bak hujan di gunung sahara
hatiku yang gersang........
terasa oleh tenteram...

hanya Engkau yang tahu siapa aku
tetapkanlah seperti malam ini
sucikan diriku selama-lamanya.......

DOA KALBUKU......

Rabu, 30 November 2011

Tipe Akhwat (perempuan) yang Menarik

Hmmm… teman-teman pasti pernah bertemu dalah kehidupan kalian makhluk yang biasanya dipanggil akhwat (perempuan)… Apalagi kalau akhwatnya itu cantik, manis, baik, sifatnya ramah dan maniiiiis banget, muslimah yang santun dan berakhlak mulia,, jikalau diibaratkan pastinya itu adalah dambaan para ikhwan (laki-laki) yang matanya terbuka, dan menginginkan kebahagiaan dunia dan akhirat… jikalau diungkapkan dengan kata, akhwat ini adalah sosok pasangan hidup yang menjadikan hidup kita indah, bahagia, teduh, sejuk,, wah pokoknya sakinah, mawadah, warohmah… hehe….
Tapi ada hal yang menarik dari mereka, yang khususnya dari kepribadian mereka, lucunya ini sangat menonjol dari mereka satu sama lain. Hal ini didasarkan pada pengalaman para ikhwan terhadap mereka yang biasa bersua, berkomunikasi, bergaul dengan para akhwat t
ersebut…. yaaah bisa dibilang pengalaman pribadi, mungkin aja ini bermanfaat untuk para ikhwan pada saat ingin berkenalan dengan mereka (Ta’aruf) bagi yang sudah siap dan mencari seorang akhwat yang menjadi pasangan hidupnya kelak…
Peringatan hal ini sangat menarik jadi jangan sungkan tersenyum atau tertawa yah…
Baiklah kita mulai pembahasanya :

1. Akhwat Lemper
Bicara tentang lemper nie, jadi kebayang ama makanan yang dibalut dengan daun pisang warna ijo, terbuat dari beras ketan yang isinya daging sapi, daging ayam, atawa abon yang sebelumnya dikukus terlebih dahulu. Hmmm…nikmaaat..!! (Hus! Ngomong apaan sih! Gak nyambung ne!)
Heuheueuh…Sowri Prens. Lemper di sini sama sekali gak ada hubungannya sama nama salah satu jajanan pasar favorite ane ntu. Ehem! Lemper di sini maksudnya…Yup! Tuh dah pada tau…
”LEMbut tapi PERkasa!” Akhwat tipe ini memeliki karakter lemah lembut layaknya seorang wanita pada umumnya, namun ia juga memiliki keperkasaan, ketangguhan, dan kemilitanan yang gak kalah dari si ikhwan. Dia bisa bersikap lembut, ramah, dan halus pada siapapun, tapi di sisi lain ia juga bisa berlaku tegas, cakap dan berwibawa. Perkasa bukan berarti ia mampu mengangkat galon air atau kardus air mineral saat jadi panitia acara (kecuali kalo dia ada keturunan ama Mpok Supergirl ato Mbak Xena). Namun keperkasaan itu tampak dalam ketegarannya menghadapi musibah, ketangguhannya menghadapi masalah, kekuatannya dalam mengemban amanah, atau kemilitanannya dalam segala kondisi di medan dakwah dan bersegera menyambut seruan Allah.
Gak ada kata “nggak siap” untuk amanah, atau “ntar dulu deh” untuk panggilan jihad dan dakwah.

2. Akhwat Sosis
Eh, yang ini juga gak ada hubungannya sama nama makanan yah! Dan juga gak da sangkut pautnya ma golongan anak “kiri” di kampus yang biasa dipanggil anak sosis (paham sosisalis).
Nah, sosis yang ini beda pren, dia itu kependekan dari SOk SIbuk Sekaleee! (heuheheh…ada-ada ja lu!). Akhwat model begini udah bisa ditebak memiliki jam terbang yang sangat tinggi. Kayaknya, gak ada waktu deh buat bersantai ria atau berleha-leha. Time is waktu, prinsipnya! (ya iyyalaah…!) Makanya do’I hobi banget mondar-mandir hilir-mudik bolak-balik riwa-riwi ke sana ke mari bak setrikaan. nggak tau ngapain aja, namanya juga, Sok Sibuk Sekaleee!!. Gesit, lincah, aktif, energik, begitulah sepak terjangnya.
Namun pemirsa, tipe ini juga punya kekurangan jika do’i gak bisa m’manage waktunya dengan baik. Hal ini akan berimbas pada pekerjaan-pekerjaan lainnya, misal: tugas-tugas kuliah yang keteteran, kamar yang berantakan, buku-buku yang berserakan, menggunungnya cucian, atau penampilan yang kurang mendapat perhatian. (ck..ck..ck…saking sibuknya!).
Tapi, gak semuanya gitu koq. Ada juga yang rapi dalam segala hal. Sekali lagi, ini hanya menurut hasil pantauan sementara.

3. Akhwat Narasi
Alamaak..apa pula tu Narasi??!! (Jangan bilang kalo itu adalah salah satu jenis karangan dalam tulisan ya va?! Mentang-mentang anak kimia, apa hubungannya ya!)
Eit, eit…tenang Prens, bukan itu koq maksud ane. Narasi itu singkatan dari…NARsis Amat Siiiee…!! (Haha!!! Ngasal banget seh ni orang!) Biarin! Adapun asal-usul pengambilan tipe Narasi ini disebabkan karena keprihatinan ane melihat kondisi akhawat sekarang yang sudah banyak terjangkiti penyakit berbahaya ini (caela!)Ya! Penyakit ini telah mewabah di kalangan sejumlah akhwat en jilbabers. Sasarannya adalah akhwat yang memiliki banyak kelebihan namun tidak dibarengi dengan sikap ketawadhu’an.
Gejalanya, yang awalnya pendiem jadi over acting, yang tadinya minder en gak PD mendadak membangga-banggakan diri sendiri, yang mulanya pemalu jadi malu-maluin, yang asalnya tertutup jadi buka-bukaan (eh, nggak ding. Maksudnya senang menampakkan/memamerkan dirinya di depan umum). Parahnya lagi, jika penyakit ini dibiarkan atau malah dirawat hingga mencapai stadium tingkat tinggi, maka bisa berubah menjadi riya’ bin ‘ujub. Penyakit ini juga bisa menular dan menyerang siapa saja! So, waspadalah! Waspadalah!

4. Akhwat Granat
Watch ouuut…ati-ati Pren! Jangan deket-deket, ntar meledak!Emang napa? Dia teroris ya? Ato pelaku bom syahid? Pasti militan banget ya! Mujahidah syahidah kan?!Eit..eit..jangan sok tau gitu deh! Jangan cepet mengambil kesimpulan. Kan yang bikin nama ane, jadi tabayyun dulu kek ke ane, key?!Well, ehem..ehem.. akhwat Granat itu emang berpotensi meledak jika dia sudah mencapai titik puncak kulminasinya.Duuuh, jangan berbelit gitu deh! Apa seh sebenarnya akhwat Granat itu?
Akhwat Granat itu….(jeng jeng jeng) akhwat yang GeeR bANgAAAT!! Gubraks! @#$%^&*? (Kalo bikin singkatan mbok ya yang keren dikit lah va! Kreatif boleh, tapi koq kesannya “mokso” gitu!)Yak! Perkenalkan, inilah akhwat yang paling doyan sama yang namanya pujian en sanjungan. Apalagi kalo yang ngasi sanjungan itu si ikhwan…Whoaaa…bisa meledak beneran tuh kepala!Sstt…Apaaa??!! Nggak dengeeerrr..!! Ooo….ya! ya! ya!
Prens, tapi ada yang protes, katanya semua cewek itu pada dasarnya emang suka dipuji. Udah fitrahnya begitu. Okey, ane sepakat. Manusia emang suka dipuji. Tapi masalahnya, cara menyikapi sanjungan en pujian setiap orang itu kan beda-beda. yang langsung GeEr trus lupa diri, bangga diri, sombong, angkuh, daaan seterusnya. Tapi ada juga yang langsung menyadari bahwa pujian itu gak pantas disandangkan pada dirinya. Hanya Sang Kholiqlah yang berhak atas segala pujian itu. Lalu dia bersyukur atas kelebihan yang Allah titipkan padanya dan beristighfar jika kemudian sombong dkk hinggap di hatinya. Bukan malah Gede Rasa! Kalo mendengar namanya dipuji, seketika tubuhnya terasa ringan bak balon gas, kakinya serasa tak berpijak di bumi, yang dia rasakan hanya terbang, melayang, membumbung ke angkasa tinggi, sambil bernyanyi..
I’m flying without wings… Duuh…Dasar Akhwat!

5. Akhwat Dopping
Menurut Kamus Ilmiah Populer yang disusun oleh Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Doping adalah semua obat (ramuan, zat kimia) yang digunakan terutama untuk meningkatkan kekuatan, kecepatan, dan daya tahan (stamina) tubuh. (Lha trus???) Hohoho….jangan ketipu Pren, jenis akhwat ini sama sekali gak ada hubungannya ama pengertian di atas. Dopping (double P) yang ane maksud di sini adalah DOyan shoPPING (hehe…kecele…!) Aduuh…ampun deh, ni akhwat sukanya belanjaaaaaaaa aja! dari hunting buku, beli baju, jilbab baru, aksesoris, alat-alat perawatan en kecantikan sampe ngeborong makanan ringan (camilan). Intinya, bagi penganut paham Dopping ini, Shopping is number one (baca: doyan).
Hati-hati ukh, hal ini bisa sangat merugikan kesehatan, terutama bagi kesehatan kantong. Dan bila sakit ini bertambah parah, maka bisa mengakibatkan penyakit yang paling ditakuti manusia. Apalagi kalo bukan..(jeng..jeng..jeng)…Kanker! alias KANtong KERing (Waduh, ane sangat prihatin sekali pada ikhwan yang mendapatkan tipe akhwat ini karena bisa tekor tuh suami..ck.ck..). Yaah…ane gak bisa berkata apa-apa lagi. Sepertinya udah jelas banget deh efek yang bakal ditimbulkan dari hobby (baca: kedoyanan) yang menyesatkan ini. Ane cuma bisa berpesan, Wahai para akhwat Dopping, insyaflah dan kembalilah ke jalan yang benar (kalo anti gak mau dibilang “koncone” syetan coz pemboros-pemboros itu adalah saudaranya syetan. hiiii….). Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penerima Taubat…
Ayoooo donk akhwaaaattt….Hemaaaaaaaaatttt…!!!

6. Akhwat EM3
Hah? Gak salah tuh tulisannya? yang benar kan iM3 (yee….siapa yang ngomongin kartu perdana). EM3, cara ngebacanya emang sama persis dengan salah satu jenis kartu yang “diasuh” oleh Indosat itu. Tapi asal kalian tahu, akhwat EM3 belum tentu pengguna kartu yang paling diminati en digemari oleh kaum pelajar en mahasiswa tersebut. (murah gitu loch), karena yang ane maksudkan di sini adalah….kalEM, adEM, ayEM, yang disingkat dengan EM3 (jangan protes!).
Sesuai dengan namanya, akhwat ini emang lebih “jinak”, pendiem, en keep silent. Mungkin dari jenis-jenis akhwat yang udah qta bahas, tipe inilah yang paling sering qta jumpai. Doi terkesan lembut, manis, ramah, murah senyum, kemayu, bijak, tenang, ato malah sebaliknya??? Diam-diam, tapi menghanyutkan??? Wallaahu a’laam…Yang jelas, tipikal orang introvert seperti ini emang sulit ditebak karena dia tidak mau mengungkapkan apa yang dia inginkan dengan bahasa manusia pada umumnya, melainkan dengan ilmu kebatinan (heuheuh…emang bisa??).

7. Akhwat Dentis
Udah pernah denger istilah dentist kan? Yep! dentist dalam bahasa inggris berarti Dokter Gigi. So, akhwat Dentis adalah akhwat yang berprofesi sebagai dokter gigi (hehe…ngawur!). Dentis (gak pake ‘T’ di akhir kata) adalah singkatan dari DEmeN arTIS (hah? emangnya ada yah akhwat demen artis??). Oww…jangan salah Pren, Akhwat Dentis emang paling hobby mantengin berita-berita seputar artis en sebritis, apalagi kalo yang diliput adalah artis kesayangannya.
Do’i paling Up To Date ama urusan artis en sebritis. Dia selalu tahu kabar terbaru dari artis fulan en fulanah, lengkap dengan perkembangannya dari waktu ke waktu. Perlu diketahui, kebiasaan buruk ini akan mempengaruhi cara berpikir en apa yang diucapkannya, karena otaknya dah dipenuhi dengan artis, yang sering jadi topik pembicaraan gak akan jauh-jauh dari dunia artis en selebritis yang notabene kehidupannya glamour en hedonis. Barang koleksinyapun berbau artis idolanya. Sampe gaya-nya pun kadang ngejiplak ma stile artis kebanggaannya (Ck..ck.. Namanya juga Demen Artis….). Wuuaaah..Gaswat nih…!!
Bagi prenz yang menjumpai karakter akhwat macam ini, wajib untuk meluruskan dan mengingatkan saudaranya. Okey?!

8. Akhwat Tumor ato Pelor
Qta semua tahu, bahwa tumor adalah salah satu penyakit berbahaya yang timbul akibat pertumbuhan sel-sel yang tiada terkendali dan bersifat ganas. Sedangkan pelor yang dimaksud ini bukan amunisi lho (pelor dalam bahasa banyumas artinya amunisi senjata. Ga tau daerah laen artinya sama apa engga.hehehe), tapi nemPel langsung moLOr, nempel bantal maksudnya, bahkan nempel bahu ikhwan eh salah, nempel tembok dink, juga bisa lansung molor. Wah hebat juga makhluk kaya gini ya? Sedangkan tumor emang ganas. Apalagi jenis tumor yang satu ini. Dia akan sangat mengganggu aktivitas kita sehari-hari. Penderita akan sangat sulit sekali melakukan kegiatan (rutinitas) dan mudah sekali melewatkan hal-hal penting yang seharusnya dia lakukan. Akibatnya tugas-tugas jadi berantakan dan terbengkalai. Karena doi tak kuasa menahan penyakit yang dideritanya. (Separah itukah). Apa itu? Yah! Tumor, TUkang MOloR (eits…jangan menyepelekan penyakit satu ini). Akhwat Tukang Molor bisa tertidur pulas di mana saja dan kapan saja (bahkan tanpa kasur dan bantal sekalipun). Di kelas saat Dosen menerangkan, di tempat kerja, di kontrakan (apalagii…), di kajian-kajian, ketika liqo’, bahkan saat syuro pun ni akhwat bisa sukses tertidur dengan lelapnya tanpa mengenal ruang dan waktu.
Mudah sekali mengantuk, itu cirinya. Gak peduli dengan suasana dan kondisi saat itu. Sebagai contoh, ane pernah menemukan tipe akhwat macam ini di kontrakan sendiri (ops!), yang sewaktu pulang kuliah di siang bolong (padahal di luar sana mentari sedang bersinar dengan teriknya, puanaass banget), eh si akhwat tiba di rumah langsung tergeletak tak berdaya, tidur pulas dengan jilbab rapi dan kaos kaki masih menempel di kaki (ane cuma bisa geleng-geleng kepala, ternyata bukan cuma suasana hujan yang enak dibuat bobo). Yaah..mereka memang tak mau peduli, yang penting tidur dan bermimpi…ZZzzzzzzzzz………… (Cerita dari seorang akhwat)

9. Akhwat Cadangan
Maksudnya apa neh? *dengan emosi dan nada tinggi
Eit, tenang..tenang Pren. Kita bicarakan baik-baik duduk perkaranya. Ane tahu para akhwat pasti gak terima kalo dibilang cadangan. Karena apa? Konotasi cadangan tuh dari dulu emang negatif. Mau bukti? Ada istri cadangan, lelaki cadangan (kayak lagunya T2, ops!), pemain cadangan, pokoknya si cadangan selalu dinomorduakan alias dikebelakangkan (mana ada sih yang mau jadi kedua? Kecuali si Astrit dengan hitsnya, Jadikan Aku yang Kedua *iiih…sowri aja yaaaaahh). But Prenz, cadangan di sini gak ada sangkut pautnya koq ama istilah yang tadi, karena yang dimaksud di sini adalah….. ”Cuek Abiz nDAk ketuluNGAN” (hehe…jauh amaaaat!!).
Ya! Dialah, akhwat cadangan. Prinsipnya, cuex is the best! Karakternya udah pasti cueks bebeks, jaim banged, en stay cool Maann. Akibat gaya cuek abiz ndak ketulungannya ini terkadang si akhwat disebut juga dengan model akhwat es batu. Namanya juga es, pasti dingiiiiin. Trus batu kan berarti, keras en kaku. So, bisa dikatakan, akhwat tipe begini udah cuek, dingin, keras, kaku lagi! (whuiih…untung gak makan orang). Model cadangan ini banyak kita jumpai di kalangan jilbabers. Biasanya cueknya itu ma lawan jenis (baca: ikhwan). Mungkin niatnya untuk menjaga hijab, tapi tetep aja cuek yang ndak ketulungan di sini gak bisa ditolerir. Misalnya, saat ada saudara seiman yang laki-laki (ikhwan) mengucapkan salam saat bertemu di jalan, trus si akhwat menganggap angin lalu dan pergi begitu saja tanpa menjawab salamnya (dalihnya sie, jawab dalam hati). Ato saat si ikhwan pengen membicarakan sesuatu yang sangat penting dan amat mendesak sekali. Nah, baru ketemu ama si akhwatnya tuh di jalan. Trus, waktu dipanggil “ukhti..!!” Eh, si akhwat malah gak peduli dan sengaja mempercepat langkahnya tanpa menoleh ke arah suara yang memanggilnya (dalihnya lagi nie, takut terjadi fitnah). Yaaah..! Emang sie, serba salah. Bahkan hal semacam ini dah menjadi fenomena yang biasa dan sempat menjadi kontroversi di kalangan aktivis dakwah. Kan udah ada adab-adab beriteraksi (bergaul) antar ikhwan akhwat. Bukan berarti kita menjadi makhluk yang eksklusif dan gak peka terhadap sesama kaan??
10. Akhwat Sufi
Akhwat Sufi? Seperti Rabi’ah Al Adawiyah kah? Subhaanallaah…
Eit..eit…entar dulu (maen asal tebak aja!). Sufi yang ini sama sekali nggak ada hubungan kekerabatan ama para penganut aliran sufisme itu. Gimana mau dibilang sufi (dalam arti sebenarnya), wong doi malah lebih suka duduk berlama-lama di depan layar kaca sambil mantengin film kesukaannya. Yap! Sufi yang ane maksud adalah “SUka FIlm”! Hmm…tiada hari tanpa nonton film, begitu mottonya. Ni akhwat paling up to date kalo ngobrolin soal film. Dari yang terlawas sampe yang terbaru. Dari yang lokal (bikinan anak negeri) sampe mancanegara (box office). Dari jalan ceritanya sampe ke artis dan aktornya. Pokoknya hapal banged dah! (Astaghfirullaahal ‘Adziim…*sambil ngelus dada).
Kalo ni akhwat dibiarkan tumbuh subur di semesta raya ini (kerjaannya nonton film mulu), bagaimana dengan nasib ummat?? Emang masalah ummat bisa terselesaikan hanya dengan duduk manis di depan tivi, komputer, ato bioskop selama berjam-jam sambil menikmati film kesukaan dan maem cemilan??? (mari qta semua teriak lantang secara berjama’ah, “ya nggak laaaahhhh…mimpi kali yeee….!!!”).
Berhibur sie boleh, tapi liat-liat jenis hiburannya dunk, Non! Jangan sampe kita milih hiburan yang nggak ada manfaatnya (ato bahkan malah ngasih mudhorot, apalagi kalo isinya maksiat, iiih…na’udzubillaah). Trus inget-inget waktunya juga! Jangan sampe hal yang mubah membuat qta lupa mengerjakan hal yang wajib (Jangankan yang mubah, ngelakuin yang sunnah tapi mengorbankan yang wajib aja nggak boleh!!!). Intinya, selektif dan proporsional-lah. Hhmm…’afwan lho ukh, bukannya ane sok ngasih “wejangan” ato sok ngatur-ngatus kalian yang menganut aliran sufi ini, tapi ane cuma menghimbau, menganjurkan, menyarankan, mengharapkan, dan mengingatkan (serta mengharuskan) agar anti mau mengurangi porsi nonton filmnya dan lebih banyak hadir ke majelis-majelis ilmu. Mau kan ukhti sayang?? Yuuukkk ^__^

11. Akhwat Amigos
Akhwat macam apa pula ini?
Bicara soal Amigos, ane jadi teringat film masa kecil dulu. Judulnya, Amigos. Jujur, ane termasuk fans berat film telenovela anak dari Meksiko itu. Eh, bukan..
Karena Amigos yang ane maksud di sini tidak lain dan tidak bukan adalah… ”AMat pedulI GOSip” Alhamdulillah sekarang dah berusaha dengan sekuat tenaga dan sepenuh jiwa dan raga untuk meninggalkan yang namanya gosip! Ghibah?? Iiihh…Na’udzubillaah….
Yah. Akhwat amigos emang sangat peduli gosip. Entah itu tentang siapa. Pokoknya ngerumpi. Tapi, Alhamdulillaah, dari sekian banyak akhwat yang ane jumpai, tipe ini jarang sekali ane temui (ato mungkin ane aja yang gak tau?). Kebanyakan dari mereka yang memilih jalan hidup sebagai seorang akhwat (muslimah kaffah) rela dengan senang hati meninggalkan jauh-jauh kebiasaan buruk ini. Kalaupun diantara kita (ane dan pembaca) masih ada yang menemukan akhwat yang berprofesi sebagai bigos (biang gosip), maka jangan sungkan-sungkan untuk menegur dan menasehatinya untuk kembali ke jalan yang benar (dengan cara paling ahwan tentunya). Ayo! Yang mengaku cinta saudara, jauhi ghibah! Karena ghibah bagaikan memakan daging saudaranya sendiri. (hiii…gak mau kaann???).

12. Akhwat Lemod
Awas! Jangan salah baca. Bukan lemot, tapi lemod! (ntar, salah-salah ane yang diseret ke meja hijau atas tuduhan pencemaran nama baik akhwat yang notabene gak lemot-lemot amat, alias mampu berpikir cepat dan cerdas_amiin, semoga bener).
So, LEMOD (pake D) yang ane maksud di sini adalah akhwat yang “keLEwat MODis” (adakah? Hmm…banyak malah!). Apalagi dengan model-model jilbab en baju yang semakin variatif belakangan ini. Ada kerudung yang belah tengah, belah pinggir (hee..kayak rambut aja), belah ketupat (ops, ngarang dink!), ada yang pake renda, bordil, bertali, berkerut, motif bunga-bunga, kotak-kotak, garis-garis, warna-warni, whuaaahhh pokoknya rame dah! Hmm…cantik siee…Tapi, semoga masih tetep dalam koridor syar’i. Modis boleh (bahkan ada sebagian akhwat yang “berijtihad” harus!), tapi mbok ya jangan kelewatan. Masa ada akhwat yang dari ujung kepala sampe ujung kaki pake warna yang sama. Biruuuu semua, Ato ijoooo semua (kan gak lucu kalo ada yang nyeletuk, “eh, liat. Ada pohon berjalan tuh” hihihi…). Dari kerudung, baju, rok (ato ada juga yang make jubah), manset (dekker), kaos kaki, tas, semuaaa satu warna. Ada juga yang berpendapat lain tentang makna modis itu sendiri. Maksud hati ingin dibilang lebih modis en lebih kreatif, akhirnya dipakailah tiga warna berbeda sekaligus. Jilbab merah, baju kuning, dan rok ijo (hehe…ada lampu lalu lintas jalan-jalan tuh..). So, proporsional laaah…yang sederhana tapi gak norak or malu-maluin. Yang biasa aja tapi bersahaja. Yang wajar tapi tetep indah dan enak dipandang mata. Iya, emang sie relatif… Tapi setidaknya bisa disesuaikan ma lingkungan sekitar en masyarakat tempat qta berada, karena merekalah yang akan menilai. ‘Alaa kulli haal, syar’I harus menjadi patokan utama yang nggak bisa ditawar-tawar lagi. Otre?!
Be a beautiful akhwat, inner en outter beauty.

13. Akhwat JUBIR
Untuk tipe ini, qta sebut saja do’i, AKHWAT JUBIR (bukan Prenz, bukan juru bicara. Tapi, JUga BIsa Rame!). Kenapa ane bilang butuh penelitian yang serius? Karena ane harus meneliti: Apakah keramean akhwat itu hanya berdasarkan karakter/bawaan yang emang dah dari sononya rame ato semua tipe akhwat pun (mulai dari lemper, narasi, sosis, tumor, EM3, dll yang udah qta bahas sebelumnya) berpotensi untuk bisa bikin rame binti heboh?! Dan ternyata, penelitian itu menghasilkan sebuah simpulan bahwa peluang untuk menjadi Akhwat Jubir memang terbuka bagi siapa saja. Ya! Siapa saja. *gayanya seperti sedang mengungkap kebenaran yang sudah lama ditutup-tutupi (halah!).
Kembali ke AKHWAT JUBIR. Akhwat emang bisa dan boleh rame, tapi cukup antar sesama akhwat aja dan di forum yang emang gak resmi, trus ramenya juga jangan kebablasan ya Non! Kalo di depan mad’u ato mutarobbi-nya aja si akhwat sok jaim (biar terlihat lebih dewasa, bijaksana, en berwibawa gitu!). Ato pas lagi di depan MR-nya, si akhwat bisa memasang tampang kalem, adem, ayem, polos binti lugu. Apalagi di depan para ikhwan, dia bisa lebih tegas, kaku, serius, en stay cool Man! Bahkan, saking jaim-nya, sebagian akhwat ada yang anti banget memanggil ikhwan dengan sebutan ‘akh’ (nadanya, gimanaaa gitu! Akh…! Ane juga rasanya gmn gt kslo dipanggil akh ma si ukhty. Hehehe. Adem hati ane maksudnya. Jangan ngeres deh!). Doi lebih enjoy memanggil makhluk berjenggot (bukan jenis hewan lho ya!) itu dengan sebutan Pak! (banyak juga sie yang protes: ane kan belum punya anak ukh, belum merit pula, baru juga masuk kuliah, koq dipanggil Pak seeh?!). Iya, iya…’afwan jiddan Wan, bagi penganut “madzhab” ini, panggilan ‘Pak’ juga termasuk bentuk”penjagaan”. Bahkan nih, ada “madzhab” lain yang “berijtihad” dengan mengganti semua sebutan Akh, Pak, dan nama-nama si ikhwan dengan nama ‘Afwan (awas dimarahin ortunya lho ukh! masak nama anak orang diganti2 seenaknya!). Mau contoh? Saat acara kepanitiaan, si akhwat dengan tegas berkata pada si ikhwan: ‘Afwan, bisa minta tolong jemput pembicara di jalan X, ban motor beliau pecah. Atau: ‘Afwan, sound system-nya udah di chek belum? ‘Afwan, sebaiknya acara segera dimulai, kasihan peserta sudah terlalu lama menunggu. Ada juga yang lewat SMS: ‘Afwan, ane gak bisa hadir syuro. ‘Afwan, Acaranya jadi ahad depan kan? Dll, dsb, dst….Jangan2 abiz gitu ada orang ammah yang ngira kalo nama ikhwan itu si ‘Afwan, kan gak lucu kalo tiba2 dia ikutan manggil si ikhwan dengan: Hey, ‘Afwan! Dari mane aje lu? (Huwahahaha…Ops! ‘Afwan, kebablasan). Kayaknya perlu materi MBA di kalangan Aktivis Dakwah deh. (bukan, bukan MBA yang ‘itu’. Tapi, Manajemen By ‘Afwan. Heheh).
Kembali ke topik. So, sah-sah aja koq kalo akhwat rame, tapi liat2 sikon ya Mbak! Jangan rame pas lagi Guru or Dosen menjelaskan (ya iyya laah, bisa dikeluarin tuh). Jangan rame saat orang2 lagi pada bobo (bisa2 ada bantal meluncur kea rah Anti. Hehehe…). Jangan rame saat ada kajian. Jangan rame saat liqo. Jangan rame di kamar mandi. Dan yang terpenting, jangan rame pas lagi sepi alias ga ada orang sama sekali (secara, Anti bisa dikira penghuni RSJ yang lagi lepas ukh. Hihihi…).
Rame terkadang diperlukan untuk memecah kesunyian. Rame juga dibutuhkan untuk mencairkan suasana yang membeku bak es batu. Rame di sini maksudnya obrolan disertai guyonan atau canda yang nggak melanggar syar’i dan gak kelewat batas. Ya, sekadarnya aja lah..biar suasana tegang menjadi riang, biar stress menjadi hilang.
Nah, dari paparan Akhwat Jubir di atas, makin terbukalah wawasan kita mengenai sosok bernama akhwat. Berhubung sudah ada bukti dari penelitian terdahulu (dalam Proposal Penelitian Seorang Akhwat), yang menyatakan bahwa akhwat bukanlah makhluk halus melainkan makhluk kasar (baca: manusia) yang tak luput dari salah dan dosa serta memiliki banyak sekali kekurangn dan kelebihan, maka dapat ditarik benang birunya bahwa ternyata: Rajin Pangkal Pandai, Malas Pangkal Bodoh! (iye, iye, ane tau..kagak nyambung kan?). Maka, dengan sepenuh hati ane nyatakan bahwa: Tak Ada Akhwat Yang Tak Retak.
Hmmf…Dasar Akhwat!

14. Akhwat Tompi
Pren, kenal Tompi kan? Itu tuh penyanyi asal Aceh aliran Jazz yang kalo manggung always pake topi (tau kan? tau kan?). Yeaah…biarlah Tompi hidup damai dan bahagia di sisinya (maksudnya, di sisi istrinya, hehe..). Qta gak lagi bicarain pemilik suara khas itu koq. Ngapain juga ngurusin orang, kita kan bukan akhwat Amigos, ya nggak?
Tompi di sini maksudnye, TOMboy en sPortI (ciyeh, keren kan?). Sekilas, akhwat ini emang gak da bedanya ma akhwat yang lain. Do’i tetep pake jilbab gede, kaos kaki, dan jubah kebesarannya. Tapi, kalo qta perhatikan lebih seksama, ternyata akhwat ini memang beda! Dari cara ngomongnya, gerak-geriknya, tindak-tanduknya, penampilannya, yang kesemuanya terkesan: cool maaan!! Kalo akhwat lain suka buat fanniyah (keterampilan dan kerajinan), ni akhwat malah lebih suka basketan (olahraga). Kalo akhwat lain dengan gayanya yang feminim, do’i malah terkesan macho en rada maskulin. Ada kemungkinan, sebelum hijrah, do’i emang dah tomboy. Misalnya karena dulu gaulnya banyak ama anak cowok. Atau dari sebelas bersaudara, dia anak cewek sendiri. Mungkin juga lingkungan keluarga dan masyarakat di tempatnya yang membentuk karakternya yang seperti itu. Banyak faktor. Walhasil, jadilah dia akhwat yang memiliki karakter dan sikap yang “keikhwan-ikhwanan”. Tapi, selama masih dalam batas kewajaran, ni akhwat gak berbahaya koq, Pren. Tenang, bagaimanapun naluri keibuan dan kewanitaannya masih ada dan terjaga. InsyaAllah..


15. Akhwat Apel
Waduh, apel?? Aja-aja ada nih! Apaan lagi tuh?? Apel adalah……Akhwat yang Amat suPEL!! (beeeeeeuu..! Kaya iklan Changcutters). Akhwat yang satu ini enak banget kalo diajak ngobrol, nyambung, ramah, pokoknya asyik deeeh!! Gaul ama dia emang nyenengin. Do’i mudah akrab ma siapa aja. Padahal baru kenal, tapi dah kayak teman lama. Untuk definisi supel ini, insyaAllah kalian semua lebih tau. Yaa….gitu deh. Tapi, kalo ma cowok or ikhwan supelnya jangan kelewatan ya. Maksudnya, perhatikan juga adab-adab pergaulan dan berinteraksi dengan lawan bicara Antunna. Otre?!!

16. Akhwat Donat
Wah, donat??? Maaauuuu…!!! hehehe….Siapa yang doyan donaaat?? Eh, salah. Maksud ane, siapa yang doyan curhaaat??? Yap! Gak salah lagi. Dialah akhwat Donat!! Akhwat yang DOyaN curhAT. Ni akhwat sukanya emang curhat. Tapi, dah fitrahnya kalee.. cewek kan emang gitu. Pengen ngeluapin semua perasaan, baik kisah bahagia maupun gundah gulananya. Sebagian ada yang curhat karena buth solusi dan pendapat dari yang dicurhatin, namun gak sedikit dari mereka yang tujuan curhatnya hanya sekadar mencurahkan isi hatinya saja. Dia gak butuh tanggapan, hanya ingin didengarkan. Dia butuh teman untuk melampiaskan kekesalan atau berbagi kebahagiaan. Dia hanya ingin orang lain merasakan apa yang ia rasakan. Setelah ia muntahkan semua uneg-uneg yang ada di hatinya, perasaannya akan menjadi lega. Plong! Tapi Wat, mbok ya jangan terlalu doyan curhat. Gak semua orang bisa dijadikan tempat curhat. Liat-liat dulu, dia mau gak dicurhatin? Orangnya bisa gak jaga rahasia? Bisa ngasih solusi gak? Dll. Nah, daripada curhat ama orang yang salah, mending curhat sama Allah aja! Dijamin! Rahasiamu gak bakalan kebongkar. Mau solusi? So pasti ada! Dan Allah, siap mendengarkan curhatanmu kapan aja! Full time. 24 jam! So…..curhat ma Allah yuuk!!




17. Akhwat Lechi

Hohoho…ngomong-ngomong tentang lechi, ane sukaa banget ma minuman yang rasanya lechi. Maniiiiss…segeeerr (duh, jadi haus!). Siapakah gerangan akhwat Lechi itu?? Dia adalah akhwat yang keLEwat CHIldist!. Ngerti childist kan? hmm…gak sedikit lho akhwat yang model begini. Walaupun umur dah kepala dua, sikapnya masiiih aja kayak anak-anak. Emang sieh, usia tua gak menjamin kalo dia dah dewasa. Tapi, kekanak-kanakannya itu lhoo…lebay banget. Cara bicaranya, gayanya, tingkahnya, duh..manjaaa banget. Kadang, nyebelin juga sih kalo dah kelewatan childistnya. Ada juga yang cara berpikirnya dewasa, tapi tingkahnya masih kekanak-kanakan. Dan sebaliknya. Tapi, dia gak salah koq. Toh, perubahan butuh proses. Mungkin faktor keluarga dan orang-orang di sekelilingnya yang terbiasa manjain dia. Jadi agak sulit membentuk jiwa kedewasaannya. Butuh waktu. Hidup akan mengajarinya untuk lebih bijak dan dewasa. InsyaAllah…
Kok gambarnya anak2? Ya jelas childist donklha gambarnya kayak gitu. Ya suka2 ane donk, soalnya stock gambar ane tinggal ini doang sie. Hehehe…
Nah segini dulu aja tipe2 akhwat, ntar kalo ada lagi ane sambung lagi tipe2 akhwat lain.
Buat para akhwat2 sebangsa dan setanah air… “Dasar Akhwat…hehehe…Peace bro…eh Peace sis (kalo bro itu brother, nah kalo sis ya sister… Ya tho? hehehe) Gudbye!”
Wassalamualaikum…

sumber : http://agungky.wordpress.com

Senin, 28 November 2011

Cerita Anak Rantau


Menjadi seorang anak rantau, beerjalan di negeri orang, tiada sanak saudara, hanya teman sebagai andalan, Begitulah nasib sebagian orang saat ini. Saya berjalan kesana kemari hanya untuk mencari setitik ilmu. Hanya bias mengingat kata-kata terakhir orang tua yang memberikan motivasi untuk saya dalam membentul Kesabaran dalam hati agar saya bisa menerima keadaan hidup di tanah perantauan Walau terkadang keadaan tidak seperti yang saya inginkan, tapi itulah yang harus saya lalui .

Orang tua dan sanak saudara yang jauh di kampung, tidak akan tahu apa yang saya alami di rantau, Keluarga hanya tahu bahwa keadaan saya baik-baik saja,. Saya tidak selalu bergantung pada mereka” Saya tidak ingin terlena dengan kehidupan yang membuat jejak langkah ini terhenti” Saya harus berjalan menemukan siapa saya, bagaimana saya bisa mempertahankan hidup walau dengan sesuap nasi.

Walau terkadang hati menangis karena nasib, namun sebenarnya tangisan hanya membuat lemah. Namun tanggisan bisa hadir sebagai ungkapan suara hati. Entah bagaimana masa depan.ini yang selalu saya membayangkannya setiap saat, Tapi biar semuanya berjalan menurut waktu. Karna apa yang ada didepan itulah yang harus saya hadapi. Entah esok atau lusa akan terjadi dalam hidup ini, Hanya Tuhan yang tahu semua ini.

Tapi saya bersyukur, karna kasih sayang Tuhan Yang Maha Esa masih tercurah memberikan orang-orang yang terbuka hatinya untuk menolong, memberikan tempat berteduh, dan memberikan support kepada saya” tetap bisa kuat menjalani hidup. Tapi, saya tidak akan terlena dengan semuanya. saya tidak mungkin terus berharap kepada mereka. Mungkin saja disuatu saat nanti, bisa saja terjadi keadaan yang tidak semulus dengan harapan.. Saya harus siap untuk menhadapinya, walau saya tak tahu kemana lagi kaki ini akan melangkah

Selama menjadi anak perantauan yang menuntut ilmu di kampng orang, banyak sekali problema-problema yang saya hadapi,. Namun itu semua menjadi proses pembelajaran bagi saya untuk bisa lebih bijak dan dewasa dalam menangani problem-problem yang saya hadapi saat ini.


Problema seperti:
1.      Jam kuliah yang tidak menentu
Disini seorang mahasiswa agak susah membagi waktunya, karena jam kuliah sangat jauh bebeda dengan jam sewaktu masuh duduk di bangku SMK dulu. Kadang kala jam kuliah membuat anak-anak kuliah jarang msuk kuliah kerana malas akan jam kuliah yang tidak menentu dan kadang membuat jenuh, apalagi ketika mazsuk kuliah sore bawaannya ngantuk dan ingin tidur.  Belum lagi kulah dadakan, tugas yang menum puj, dosen yang killer dan lain sebagainya.

2.      Materi kuliah
Kadang kala materi kulah yang diberikan memang sama sekali tidak dimengerti oleh mahasiswa, karena materi-materi tersebut adalah hal baru yang diterima oleh mahasiswa, butuh daptasui yang lama untuk dapat memahami kata-kata ilmiah yang diberikan oleh dosen. Dan ini menjadi tantangan bagi ahasiswa untuk lebih giat belajar, karena materi kuliah jauh berbeda 180 derajat dengan materi yane diberikan sewaktu SMA/MA/SMK.

3.      Uang saku
Disini menjadi kendala yang paling utama bagi anak kuliahaan, karena kurang bias menghemart uang belanja. Uang saku yang biasanya dikirim bulanan dalam sekejab habis tapat sebelum waktunya. Misalnya biaya tak terduga eperti fhotokopi, uang pulsa, hutang ke teman, atau uang yang dikirim sengaja dihbiskan seperti untuk jalan-jalan, makan-makan dan sebagainya.

4.      Aktivitas kuliah
Sebenarnya menjadi mahasiswa kita sangat membutuhkan aktivitas diluar kampus kerana ilmu yang diberikan dikampus hanya setengah dan setengahnya lagi kita harus mencarinya sendiri. Ya tergantung kita bagaimana caara mencarinya, misalnya seperti masuk ke UKM-UKM yang ada dikampus, karena disitu gudang ilmu semua, dan kita langsung mempraktekkan nya langsung di luar. Tapi banyak mahasiswa hanya menjadi mahasiswa dengan gelar 3K (Kost, kantin, kampus).
Banyak yang beranggapan dengan banyaknya ktivitas diluar kampus menjadi kulaih lama slesai ataupun sebagainya. Tapi banyak buktinya orang-orang yang berorganisasi lebih cepat selesai, dan berprestasi lagi.

5.      Kerinduan
Menjadi seorang anak rantau setiap saat saya selalu teringat dan rindu akan orang tua, sanak saudara dan kampung halaman. Meskipun sering menghibiur diri dengan berbagai cara masih saja teringan akan mereka yang berada disana. Namun berkat teknologi yang serba canggih saat ini, semuanya begitu mudah, walaupun jarak yang berates-ratus kilometer jauhnya, saya begitu mudah tersambung dengan mereka,. Namun rasa rindu tetapa ada pada seorang anak peantau seperti saya.