Pages

Minggu, 23 November 2014

Penat

Penat dalam kebisingan.
Panas dalam ruangan.
Bagaikan jeritan yang tak tau arah.
Gaduh dengan teriakan.
Tatapan lirihnya begitu dalam dan bersahaja.
Tak ada yang memperdulikannya di sana.
Bersama ilmu yang di milikinya.
Tak perduli di dengar atau tidak.
Tak perduli di mengerti atau tidak.
Sulit sekali menjinakkan manusia-manusia
yang katanya berpendidikan.
Namun tak pernah menghargai yang di depan.
Gaduh, berisik, cuek, berkumpul jadi satu.
Menjadi saling tak perduli.

Elegi Rindu

Sering datang perasaan lain, tentang sebuah kejujuran.
Berharap kepastian yang tak pernah terucap.
Cinta ini bagaikan elegi rindu.
Yang terkubur bersama luapan perasaan.
Terpendam dalam hati, yang kadang menyakitkan.
Cinta ini bagaikan elegi rindu,
yang terbang jauh di bawa angin.
Berharap ia akan kembali
dengan harapan-harapan yang tak pernah terwujud.
Selalu ku berkata jujur.
Namun itu candaan bagimu.
Ya, aku bercanda dalam keseriusan
yang kadang menimbulkan kegembiraan tersendiri di antara kita.
Ini bukan cinta yang tak terbalas.
Namun tak pernah terucap
ku anggap ini hanya sebuah elegi yang harus ku tanggung.
Elegi rindu

Nikmati Saja

Perjalanan sudah di mulai.
Dari awal memang memiliki keraguan.
Tak yakin dengan sebuah pilihan, namun mencoba meyakinkan diri

Tak sama seperti kebanyakan...
Mungkin itulah sifat yang telah di takdirkan...
Tak yakin akan bertahan..
Namun mencoba untuk tegar dan tabah..

Memang ia, aku belum bertanya tentang kehidupan di depan..
Aku tak terlalu yakin, akan bertahan...

Cuek itu memang sudah menjadi sifat, yang mungkin sulit untuk di rubah
Apa yang harus aku lakukan..??

Minggu, 16 November 2014

Senyummu Itu..

Senyummu itu bagaikan oase di tengah dahaga.
Senyummu itu terasa menyejukkan hatiku.
Senyummu itu bagaikan berkah di tengah kesulitan hati.
Senyummu itu ada rasa nyaman yang begitu menentramkan.
Melihat senyummu itu aku merasa damai dalam kegelisahan hati

Sabang, 7 Juli 2014

Kota Tua dengan Sejuta Kisah

Bercerita dengan kisah
Mendengar dengan seksama,
ada petuah di setiap kata
Menjadi pengalaman yang bermakna,
Ini begitu menarik, di bawah lampu neon, teras rumah begitu bahagia..
Kisah itu menjelma menjadi tawa..
Kau bercerita, aku dan mereka tertawa dalam canda..

Tiju, Sigli, 19 April 2014 (20:59)

Kota Tua dengan Sejuta Kisah

Bercerita dengan kisah
Mendengar dengan seksama,
ada petuah di setiap kata
Menjadi pengalaman yang bermakna,
Ini begitu menarik, di bawah lampu neon, teras rumah begitu bahagia..
Kisah itu menjelma menjadi tawa..
Kau bercerita, aku dan mereka tertawa dalam canda..

Tiju, Sigli, 19 April 2014 (20:59)

Pada siapa Aku harus bercerita?

Pada siapa aku harus bercerita, sedangkan tak ada yang mau mendengarkan ceritaku.
Pada siapa aku harus bercerita, sedangkan aku tak teman yang bisa memahamiku.
Haruskah ku bercerita di atas kertas-kerta putih itu? Agar suatu saat penerusku tahu, aku juga memiliki masalah seperti ini.
Atau haruskan aku cerita di social media, agar semua tahu masalahku.
Dan atau aku hanya cukup bercerita kepada tuhan YME, tuhan yang memiliki jiwa dan raga ini.
Pada siapa aku harus bercerita?

Sabang, 7 Juli 2014

Senin, 10 November 2014

Sahabat Lama

Ditengah panasnya cuaca Ibukota, penat rasanya bila berada di sini, di jalan yang penuh dengan hiruk pikuk kendaraan yang berlalu lalang. Tapi itu harus di jalani, semua demi masa depat yang lebih cerah tentunya. Ini mungkin perjuangan untuk mencapai masa depat yang lebih baik. “Kenapa aku harus disini. Harus jauh dari orang tua. Ternyata memang capek hidup sendiri. Handphone ku tiba-tiba bergetar” aku bergumam dalam hati yang di kejutkan dengan suara HP yang bordering dan menggetarkan saku celana ku ini,ku lihat sebuah nomor baru memanggil.

“Assalamu’alaikum” ku menjawab telepon tersebut

“Wa’alaikumsalam” jawab suara di seberang sana. “Hai sombong,gak lihat kiri kanan jalannya’’ suara itu menyambung lagi pembicaraannya. Lalu ku tengok kiri dan kanan tidak ada orang yang aku kenali.

“Maaf, ini dengan siapa ya?” Tanya ku penasaran

“Ah, payah. Baru beberapa tahun gak jumpa sudah di lupakan. Ini Ronni. Kenal?” jawabnya agak sedikit dongkol

“Ronni mana” jawab ku lagi. Aku pura-pura tidak mengenal

“Ronni, teman SD, SMP mu, masa gak kenal”

Kepedihan Hujan




Di luar masih hujan dengan derasnya. Dan aku tertahan disini, tak bisa pulang. Rinai hujan begitu damai dengan iramanya. Ya aku selalu bahagia setiap hujan menyapa Negeri ini. Negeri yang kaya akan keindahan dunia. Kau tahu hujan itu menyimpan bejuta kenangan dari setiap butirnya. Begitu indah dan nyata. Terasa damai bila melihat ia turun dari langit-Nya.

Masa lalu kini memang telah berlalu, namun ia kini menjadi kenangan yang sangat berharga bagu setiap makhluk yang bernama manusia. Masa lalu yang menjadi kenangan dapat hadir kapan saja sesuka hatinya. Kini masa lalu yang penuh dengan kenangan itu kembali teringat. Meski kesakitan jiwa bila mengingatnya.

Mungkin kau begitu sempurna yang begitu sulit untuk dilupakan. Semenjak kau pergi menghadap-Nya, diri ini terasa hampa dalam kesendirian. Sulit memang untuk melupakan masa terindah itu. Tak ada alasan yang kuat bagiku untuk melupakanmu begitu saja dalam hati ini.

Hari Pertama

lifestyle.kompasiana.com


“Dek bangun, udah jam 6 ni, nanti telat kesekolah” suara Mama yang berteriak memanggilnya untuk segera bangun.
“ia ma, ni mau bangun”
“ayo cepat bangun, hari ini kan hari pertamamu”
“ia mama. Ardi dah bangun ni”

“dah bangun kok masih ditempat tidur” suara bang Ridho yang menggagunya
“ah apaan sih bang, ganggu saja. Lagi mimpi enak ni. Nanggung” balasnya sambil menarik selimut lagi
“heh. Emang mimpi bisa bersambung. Ada-ada aja kamu dek. ayo bangun cepat” balas bang Ridho sambil menarik selimut dan menggangguku lagi

“iya-iya. Dah bangun ni. Dasar bawel” sambil duduk ditempat tidur
‘ayo mandi sana!”
‘iya, abang bawel” balas ku dengan nada kesal, sambil bangun menuju kamar mandi yang berada di belakang, dengan malasnya. Tanpa sengaja ku menabrak dinding, yang menimbulkan nada yang membuat orang-orang rumah pada kaget. Pas ku bangun semua orang sudah berkumpul, sambil menertawaiku

“aduh, apa ketawa-tawa, sakit tau ” ku menoleh kearah bang Ridho yang menertawaiku dengan nada kesal. Memang saudara laki-laki ku satu-satunya sering membuatku kesal.

Ayah!

Hal sepele yang di lakukan akan menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi orang lain. Aku punya seorang Ayah yang sangat perhatian, namun di balik perhatiannya membuat aku malu, harus menerima ejekan dari teman-temanku. Kejadian ini terjadi ketika aku masih duduk di kelas 2 SMP di kotaku, pagi itU, Ayah mengambil pulpen dari tas yang sering kupakai untuk kesekolah. Padahal aku memilki pulpen lebih dari satu dalam tas itu.

Sebelum menuju kesekolah, aku bersalaman kepada kedua orang tuaku dan meminta sedikit uang jajan, dan ku lihat Ayahku sedang menulis, namun aku tidak begitu menghiraukannya. Beberapa menit kemudian ketika aku sudah berada dalam ruang kelas, aku langsung mengambil posisi duduk dan mengambil sebuah buku dan pulpen, karena bel sekolah memang sudah di bunyikan. Ternyata pulpen yang ada di dalam tasku itu sudah tidak kehabisan tinta, sehingga aku harus meminjam kepada kawanku.

The Sad Story of The Rain



“Kau ingat Ron, dulu ketika hujan turun kita selalu bermain hujan. Rasanya ingin kembali bermain hujan. Seperti dulu lagi” Ardi mengenang kisahnya ketika masih kecil dulu, sambil melihat ke arah laur yang sedang basah dengan hujan. Anak-anak menyambut ria ketika hujan turun, sambil bermain bola di depan rumah. Sesekali ku lihat orang tua mereka marah ketika ada anak mereka yang bermain hujan. Sam seperti aku masih kecil dulu. Umi sering melarang kami untuk main hujan, karena setiap habis mandi hujan badan ku langsung demam. Wajar saja Umi marah ketika itu.

“Hahaa. Kamu Di masih saja ingat masa indah kita dulu” Sambil meneguk kopi panas Roni, menjawab pertanyaan yang mengenang kisah masa lalu mereka. “Semuanya memang seperti mimpi, perasaan baru kemarin kita bermain bersama, sekarang kita sudah jadi Ayah buat anak-anak kita, tak pantas lah kita bermain hujan lagi” Roni menyambung kembali kata-katanya.

Makes a wish

Malam ini cerah. Tampak di atas sana bintang-bintang membentuk formasinya masing-masing. Ku langkahkan kaki menuju ke sebuah dermaga, kakiku berhenti di ujung dermaga, disana telah duduk seorang gadis yang tidak asing lagi bagiku. Dia adalah Rina Andriani. Rumahnya memang tidak begitu jauh dari tempat ini, gadis yang memakai kawat gigi dengan bentuk wajah oval ini, tersenyum ketika menyadari kedatanganku. Rambutnya dibiarkan tergurai.
''Bintang malam ini indah ya?'' sapaku sambil membuka sepatu dan duduk di dekat gadis cantik ini. Dia melirik kearahku sekilas dan lalu kembali melihat bintang-bintangnya.
''Iya. Sangat indah malah'' dia kembali tersenyum padaku. Ku biarkan kakiku menyentuh air yang dingin ini, sambil menikmati semilir angin malam yang dingin dan masuk ketulang-tulangku.

Ku rebahkan badanku, dan ku lihat bintangnya berkedap-kedip memancarkan cahaya.
''lihat, lihat ada bintang jatuh. Makes a wish'' pintanya padaku.
''kamu masih percaya gituan Rin?'' tanyaku padanya.
''iya, setidaknya kita punya harapan. Ikram'' dia tersenyum sambil mejamkan matanya.
''aku gak percaya Rin, masa percaya sama begituan'' aku bangun dari rehatku, dan melihat ke arahnya. ''emangnya, apa yang kamu harapkan???'' tanyaku padanya.
''kamu mau tahu??'' tanyanya lagi padaku.
''emang apa??''
''aku berharap, semoga aku masih bisa melihat bintang seindah ini'' dalam hatinya Rina berkata ''maaf Kram, aku berbohong padamu, sebenarnya aku berharap waktu itu akan lebih lama lagi untuk di dekatmu''.
Hatiku berkata ''Kau tahu Rin?, sebenarnya aku berharap hubungan kita lebih dari teman''. Aku tersenyum kearah Rina, lalu kami kembali menikmati indahnya bintang malam ini.

Selasa, 25 Maret 2014

Eva Celia - Kasidah Cinta (Feat. Al Ghazali)


Ku jatuh cinta kepadamu
Saat pertama bertemu
Salahkah aku terlalu mencintai
Dirimu yang tak mungkin
Mencintai aku
Oh Tuhan tolong

Chorus:
Aku langsung jatuh cinta
Kepadamu
Cinta pada pandangan pertama
Cinta yang bisa merubah jalan
Hidupku jadi lebih berarti

Oh mungkin, hanya keajaiban Tuhan
Yang bisa jadikan Hambanya yang cantik
Menjadi milikku

Aku bukanlah laki-laki
Yang mudah jatuh hatinya

Shakira ft Rihanna - Cant Remember to Forget You


[Shakira]
I left a note on my bedpost
Said not to repeat yesterday's mistakes
What I tend to do when it comes to you
I see only the good, selective memory

The way you makes me feel yeah, you got a hold on me
I've never met someone so different
Oh here we go
You part of me now, you part of me
So where you go I follow, follow, follow

[Chorus 1]
Ohohohoh ohohohoh
I can't remember to forget you
Ohohohoh ohohohoh
I keep forgetting I should let you go
But when you look at me, the only memory,
Is us kissing in the moonlight
Ohohohoh ohohohoh
I can't remember to forget you
Ooooh
I can't remember to forget you
Ohohohoh ohohohoh

[Verse 2: Rihanna]
I go back again
Fall off the train
Land in his bed
Repeat yesterday's mistakes
What I'm trying to say is not to forget
You see only the good, selective memory

The way he makes me feel like
The way he makes me feel
I never seemed to act so stupid
Oh here we go
He a part of me now, he a part of me

[Shakira]
So where he goes I follow, follow, follow, oh

[Chorus 2: Both]
Ohohohoh ohohohoh
I can't remember to forget you
Ohohohoh ohohohoh
I keep forgetting I should let you go
But when you look at me, the only memory,
Is us kissing in the moonlight
Ohohohoh ohohohoh
I can't remember to forget you

[Bridge: Shakira]
I rob and I kill to keep him with me
I do anything for that boy
I'd give my last dime to hold him tonight
I'd do anything for that boy

[Bridge: Rihanna]
I rob and I kill to keep him with me
I do anything for that boy
I'd give my last dime to hold him tonight
I do anything for that boy

[Chorus 3: Both]
Ohohohoh ohohohoh
I can't remember to forget you
Ohohohoh ohohohoh
I keep forgetting I should let you go
But when you look at me, the only memory,
Is us kissing in the moonlight
Ohohohoh ohohohoh
I can't remember to forget you
But when you look at me, the only memory,
Is us kissing in the moonlight
Ohohohoh ohohohoh
I can't remember to forget you

Sabtu, 22 Maret 2014

Bauran Pemasaran Dalam Lintas Budaya


Beberapa hal dalam pemasaran internasional yang berkaitan dengan lintas budaya adalah :

ΓΌ Organisasi perusahaan

Terdapat tiga cara dalam menyusun organisasi agar produk yang dihasilkan mampu menembus pasar luar negeri antara lain:

1. Perusahaan tetap berada didalam negeri dan menjual produk keluar negerimelalui proses ekspor

2. Perusahaan dapat membuat perusahaan patungan dengan pihak dalam negeri pasar sasaran

3. Menbirikan perusahaan didalam negara dimana produk akan dipasarkan dan kepemilikan tidak dibagi dengan perusahaan dalam negeri

ΓΌ Rencana standardisasi

Perusahaan yang bermaksud memasarkan produknya diluar negeri perlu merencanakan standardisasi produk yang dihasilkan.dalam hal ini bukan berarti perusahaan harus membuat standar yang sama untuk setiap negara yang akan dimasuki, tetapi standar perlu dibuat walaupun tidak sama untuk setiap negara.

Berikut ini adalah unsur-unsur marketing mix yang perlu dimengerti oleh pemasar internasional dalam hubungannya dengan kebudayaan suatu negara :

Pendekatan Utama Yang Digunakan Untuk Menumbuhkan Budaya


Pendekatan yang biasa dilakukan dalam pemasaran, yaitu dengan menganalisis budaya dari sudut ciri atau kandungan utamanya. Pemasar biasanya berfokus pada pengidentifikasian nilai-nilai dominan suatu masyarakat, tetapi budaya itu lebih dari sekedar nilai. Yang termasuk didalam kandungan suatu budaya tersebut adalah kepercayaan, sikap, tujuan dan nilai-nilai yang dipegang oleh sebagian besar masyarakat dalam suatu lingkungan.

Memahami kandungan budaya:

- Analisis kandungan

Kandungan budaya sering dapat dibaca dari objek material yang diproduksi oleh grup sosial.

Strategi Pemasaran Dengan Memperhatikan Budaya

Beberapa strategi pemasaran bisa dilakukan berkenaan dengan pemaham,an budaya suatu masyarakat. Dengan memahami budaya suatu masyarakat, pemasar dapat merencanakan stretego pemasaran sebagai berikut :

1. Menciptakan ragam produk

Beragamnya budaya dalam berbagai masyarakat vbagi pemasar seharusnya menjadi peluang yang sangat baik.

Contoh: budaya mudik lebaran, yaitu membutuhkan banyak sekali barang-barang yang diperlukan oleh para pemudik dari pakaian baru, sajadah, sarung, kue dan lain sebagainya.

2. Segmentasi pasar

Ritual budaya yang dijalankan oleh suatu masyarakat merupakan satu segmen pasar tersendiri.misalnya saja ritual budaya ulang tahun, dimana pemasar dapat menciptakan produk-produk yang khusus yang biasa dipakai dalam acara ulang tahun tersebut.

3. Promosi

Strategi promosi dapat difokuskan pada segmen sasaran saja agar efektif dan efesien. Namun demikian, pemahaman budaya juga bisa dijadikan dasar untuk memosisikan produk melalui iklan. Iklan dirancang sedemikian rupa, sehingga isinya memosisikan produk untuk ritual budaya-budaya tertentu.

Sumber : Buku Perilaku Konsumen, Karangan Nugroho J Setiadi

Untuk Pendekatan dalam menumbuhkan Budaya, Klik Disini

Budaya dan Konsumsi





Produk mempunyai fungsi, bentuk dan arti . Ketika konsumen membeli suatu produk mereka berharap produk tersebut menjalankan fungsi sesuai harapannya, dan konsumen terus membelinya hanya bila harapan mereka dapat dipenuhi dengan baik. Namun, bukan hanya fungsi yang menentukan keberhasilan produk . Produk juga harus memenuhi harapan tentang norma, misalnya persyaratan nutrisi dalam makanan, crispy (renyah) untuk makanan yang digoreng, makanan harus panas untuk ‘steak hot plate’ atau dingin untuk ‘ agar-agar pencuci mulut’.Seringkali produk juga didukung dengan bentuk tertentu untuk menekankan simbol fungsi seperti ‘ kristal biru’ pada detergen untuk pakaian menjadi lebih putih. Produk juga memberi simbol makna dalam masyarakat misal “ bayam” diasosiasikan dengan kekuatan dalam film Popeye atau makanan juga dapat disimbolkan sebagai hubungan keluarga yang erat sehingga resep turun temurun keluarga menjadi andalan dalam memasak, misal iklan Sasa atau Ajinomoto. Produk dapat menjadi simbol dalam masyarakat untuk menjadi ikon dalam ibadat agama.Budaya merupakan sesuatu yang perlu dipelajari, karena konsumen tidak dilahirkan spontan mengenai nilai atau norma kehidupan sosial mereka, tetapi mereka harus belajar tentang apa yang diterima dari keluarga dan teman-temannya. Anak menerima nilai dalam perilaku mereka dari orang tua , guru dan teman-teman di lingkungan mereka. Namun dengan kemajuan zaman yang sekarang ini banyak produk diarahkan pada kepraktisan, misal anak-anak sekarang lebih suka makanan siap saji seperti Chicken Nugget, Sossis, dan lain-lainnya karena kemudahan dalam terutama bagi wanita yang bekerja dan tidak memiliki waktu banyak untuk mengolah makanan. Kebudayaan juga mengimplikasikan sebuah cara hidup yang dipelajari dan diwariskan, misalnya anak yang dibesarkan dalam nilai budaya di Indonesia harus hormat pada orang yang lebih tua, makan sambil duduk dsb. Sedangkan di Amerika lebih berorientasi pada budaya yang mengacu pada nilai-nilai di Amerika seperti kepraktisan, individualisme, dsb.

Mitos dan Ritual Kebudayaan


1. Mitos

Setiap masyarakat memiliki serangkaian mitos yang mendefinisikan budayanya. Mitos adalah cerita yang berisi elemen simbolis yang mengekspresikan emosi dan cita-cita budaya. Dalam praktek pemasaran banyak sekali nama binatang yang mempunyai mitoss tertentu yang digunakan sebagai merek produk. Misalnya toyota menggunakan nama kijang untuk merek mobil dan Midshubisi menggunakan kuda. Kemudian juga ada mitos pewayangan yang dapat diangkat dalam membuat strategi penentuan merek suatu produk, seperti tokoh Bima dalam produk Jamu kuat “ Kuku Bima Ginseng”. Sehingga pemasar dituntut kreatif menggali mitos agar bisa digunakan sebagai sarana menyusun strategi pemasaran tertentu.

Definisi kebudayaan

Kebudayaan didefinisikan sebagai kompleks simbol dan barang-barang buatan manusia (artifacts) yang diciptakan oleh masyarakat tertentu dan diwariskan dari generasi satu ke generasi yang lain sebagai faktor penentu ( determinants) dan pengatur ( regulator ) perilaku anggotanya. Budaya adalah seperangkat pola perilaku yang secara sosial dialirkan secara simbolis melalui bahasa dan cara-cara lain pada anggota dari masyarakat tertentu ( Wallendorf & Reilly, Mowen, 1995).

Budaya merupakan karakter yang penting dari suatu sosial yang membedakannya dari kelompok kultur yang lainnya. Elemen yang perlu digarisbawahi adalah nilai, bahasa, mitos, adat, ritual dan hukum yang mempertajam perilaku atas kultur. Kultur adalah sesuatu yang diresapi. Apa yang dimakan oleh seseorang, bagaimana mereka berpakaian, apa yang mereka pikirkan dan rasakan, apa yang mereka bicarakan iaalah dimensi dari kultur. Budaya memperlengkapi orang dengan rasa identitas dan pengertian akan perilaku yang dapat di terima di dalam masyarakat. Beberapa dari sikap dan perilaku yang lebih penting yang digunakan oleh budaya sebagagai berikut:

- Rasa diri dan ruang
- Komunikasi dan bahasa
- Pakaian dan penampilan
- Makana dan kebiasaan makan
- Waktu dan kesadaran akan waktu
- Hubungan (keluarga, organisasi, pemerintah dan sebagainya)
- Nilai dan norma
- Kepercayaan dan sikap
- Proses mental dan pembelajaran
- Kebiasaan kerja dan praktik
 
Budaya merupakn dinamis, dimana budaya secara berkelanjutan berevolusi, meramu gagasan-gagasan lama gengan kemasan baru dan seterusnya. Suatu sistem budaya terdiri atas area-area fungsional sebagai berikut:
 
1. Ekologi

Merupakan sistem beradaptasi pada habitat atau lingkungan, dimana ekologi ini dibentuk oleh teknologi yang digunakan untuk memperoleh dan mendistribusikan sumberdaya.

Pengaruh Budaya Dalam Perilaku Konsumen


Kebudayaan merupakan faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang, terutama dalam perilaku pengambilan keputusan dan perilaku pembelian. Dalam perkembangan sejarah budaya konsumsi maka masyarakat konsumsi lahir pertama kali di Inggris pada abad 18 saat terjadinya tehnologi produksi secara massal. Teknologi yang disebabkan oleh berkembangnya revolusi industri memungkinkan perusahaan-perusahaan memproduksi barang terstandarisasi dalam jumlah besar dengan harga yang relatif murah.

Pada saat yang bersamaan muncul revolusi kebudayaan, di mana masyarakat secara bertahap berubah dari masyarakat agraris menjadi masyarakat yang kekotaan, karena dengan berpindahnya ke perkotaan maka budaya mereka berubah sehingga berkembanglah tata nilai baru dan pola kehidupan yang baru akibat pekerjaan yang berbeda. Tidak hanya orang yang kaya saja bahkan orang yang biasa juga merasa perlu membeli produk yang dapat memuaskan kebutuhan budaya baru, seperti munculnya perbedaan status yang makin menonjol di kalangan masyarakat perkotaan. Gambaran lahirnya masyarakat konsumsi tersebut diatas, menunjukkan pentingnya budaya dalam memahami perilaku konsumen. Aspek-aspek budaya yang penting dapat diidentifikasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk memahami bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi konsumen dan tentunya dapat digunakan dalam mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif. 

Sumber: Buku Perilaku Konsumen, Karangan Nugroho J Setiadi
Untuk Pengertian Kebudayaan Klik disini