Hmmm… teman-teman pasti pernah bertemu dalah kehidupan kalian makhluk
yang biasanya dipanggil akhwat (perempuan)… Apalagi kalau akhwatnya itu
cantik, manis, baik, sifatnya ramah dan maniiiiis banget, muslimah yang
santun dan berakhlak mulia,, jikalau diibaratkan pastinya itu adalah
dambaan para ikhwan (laki-laki) yang matanya terbuka, dan menginginkan
kebahagiaan dunia dan akhirat… jikalau diungkapkan dengan kata, akhwat
ini adalah sosok pasangan hidup yang menjadikan hidup kita indah,
bahagia, teduh, sejuk,, wah pokoknya sakinah, mawadah, warohmah… hehe….
Tapi ada hal yang menarik dari mereka, yang khususnya dari
kepribadian mereka, lucunya ini sangat menonjol dari mereka satu sama
lain. Hal ini didasarkan pada pengalaman para ikhwan terhadap mereka
yang biasa bersua, berkomunikasi, bergaul dengan para akhwat t
ersebut…. yaaah bisa dibilang pengalaman pribadi, mungkin aja ini
bermanfaat untuk para ikhwan pada saat ingin berkenalan dengan mereka
(Ta’aruf) bagi yang sudah siap dan mencari seorang akhwat yang menjadi
pasangan hidupnya kelak…
Peringatan hal ini sangat menarik jadi jangan sungkan tersenyum atau tertawa yah…
Baiklah kita mulai pembahasanya :
1. Akhwat Lemper
Bicara tentang lemper nie, jadi kebayang ama makanan yang dibalut
dengan daun pisang warna ijo, terbuat dari beras ketan yang isinya
daging sapi, daging ayam, atawa abon yang sebelumnya dikukus terlebih
dahulu. Hmmm…nikmaaat..!! (Hus! Ngomong apaan sih! Gak nyambung ne!)
Heuheueuh…Sowri Prens. Lemper di sini sama sekali gak ada hubungannya
sama nama salah satu jajanan pasar favorite ane ntu. Ehem! Lemper di
sini maksudnya…Yup! Tuh dah pada tau…
”LEMbut tapi PERkasa!” Akhwat tipe ini memeliki karakter lemah lembut
layaknya seorang wanita pada umumnya, namun ia juga memiliki
keperkasaan, ketangguhan, dan kemilitanan yang gak kalah dari si ikhwan.
Dia bisa bersikap lembut, ramah, dan halus pada siapapun, tapi di sisi
lain ia juga bisa berlaku tegas, cakap dan berwibawa. Perkasa bukan
berarti ia mampu mengangkat galon air atau kardus air mineral saat jadi
panitia acara (kecuali kalo dia ada keturunan ama Mpok Supergirl ato
Mbak Xena). Namun keperkasaan itu tampak dalam ketegarannya menghadapi
musibah, ketangguhannya menghadapi masalah, kekuatannya dalam mengemban
amanah, atau kemilitanannya dalam segala kondisi di medan dakwah dan
bersegera menyambut seruan Allah.
Gak ada kata “nggak siap” untuk amanah, atau “ntar dulu deh” untuk panggilan jihad dan dakwah.
2. Akhwat Sosis
Eh, yang ini juga gak ada hubungannya sama nama makanan yah! Dan juga
gak da sangkut pautnya ma golongan anak “kiri” di kampus yang biasa
dipanggil anak sosis (paham sosisalis).
Nah, sosis yang ini beda pren, dia itu kependekan dari SOk SIbuk
Sekaleee! (heuheheh…ada-ada ja lu!). Akhwat model begini udah bisa
ditebak memiliki jam terbang yang sangat tinggi. Kayaknya, gak ada waktu
deh buat bersantai ria atau berleha-leha. Time is waktu, prinsipnya!
(ya iyyalaah…!) Makanya do’I hobi banget mondar-mandir hilir-mudik
bolak-balik riwa-riwi ke sana ke mari bak setrikaan. nggak tau ngapain
aja, namanya juga, Sok Sibuk Sekaleee!!. Gesit, lincah, aktif, energik,
begitulah sepak terjangnya.
Namun pemirsa, tipe ini juga punya kekurangan jika do’i gak bisa m’manage
waktunya dengan baik. Hal ini akan berimbas pada pekerjaan-pekerjaan
lainnya, misal: tugas-tugas kuliah yang keteteran, kamar yang
berantakan, buku-buku yang berserakan, menggunungnya cucian, atau
penampilan yang kurang mendapat perhatian. (ck..ck..ck…saking
sibuknya!).
Tapi, gak semuanya gitu koq. Ada juga yang rapi dalam segala hal. Sekali lagi, ini hanya menurut hasil pantauan sementara.
3. Akhwat Narasi
Alamaak..apa pula tu Narasi??!! (Jangan bilang kalo itu adalah salah
satu jenis karangan dalam tulisan ya va?! Mentang-mentang anak kimia,
apa hubungannya ya!)
Eit, eit…tenang Prens, bukan itu koq maksud ane. Narasi itu singkatan
dari…NARsis Amat Siiiee…!! (Haha!!! Ngasal banget seh ni orang!)
Biarin! Adapun asal-usul pengambilan tipe Narasi ini disebabkan karena
keprihatinan ane melihat kondisi akhawat sekarang yang sudah banyak
terjangkiti penyakit berbahaya ini (caela!)Ya! Penyakit ini telah
mewabah di kalangan sejumlah akhwat en jilbabers. Sasarannya adalah
akhwat yang memiliki banyak kelebihan namun tidak dibarengi dengan sikap
ketawadhu’an.
Gejalanya, yang awalnya pendiem jadi over acting, yang tadinya minder
en gak PD mendadak membangga-banggakan diri sendiri, yang mulanya
pemalu jadi malu-maluin, yang asalnya tertutup jadi buka-bukaan (eh,
nggak ding. Maksudnya senang menampakkan/memamerkan dirinya di depan
umum). Parahnya lagi, jika penyakit ini dibiarkan atau malah dirawat
hingga mencapai stadium tingkat tinggi, maka bisa berubah menjadi riya’
bin ‘ujub. Penyakit ini juga bisa menular dan menyerang siapa saja! So,
waspadalah! Waspadalah!
4. Akhwat Granat
Watch ouuut…ati-ati Pren! Jangan deket-deket, ntar meledak!Emang
napa? Dia teroris ya? Ato pelaku bom syahid? Pasti militan banget ya!
Mujahidah syahidah kan?!Eit..eit..jangan sok tau gitu deh! Jangan cepet
mengambil kesimpulan. Kan yang bikin nama ane, jadi tabayyun dulu kek ke
ane, key?!Well, ehem..ehem.. akhwat Granat itu emang berpotensi meledak
jika dia sudah mencapai titik puncak kulminasinya.Duuuh, jangan
berbelit gitu deh! Apa seh sebenarnya akhwat Granat itu?
Akhwat Granat itu….(jeng jeng jeng) akhwat yang GeeR bANgAAAT!!
Gubraks! @#$%^&*? (Kalo bikin singkatan mbok ya yang keren dikit lah
va! Kreatif boleh, tapi koq kesannya “mokso” gitu!)Yak! Perkenalkan,
inilah akhwat yang paling doyan sama yang namanya pujian en sanjungan.
Apalagi kalo yang ngasi sanjungan itu si ikhwan…Whoaaa…bisa meledak
beneran tuh kepala!Sstt…Apaaa??!! Nggak dengeeerrr..!! Ooo….ya! ya! ya!
Prens, tapi ada yang protes, katanya semua cewek itu pada dasarnya emang
suka dipuji. Udah fitrahnya begitu. Okey, ane sepakat. Manusia emang
suka dipuji. Tapi masalahnya, cara menyikapi sanjungan en pujian setiap
orang itu kan beda-beda. yang langsung GeEr trus lupa diri, bangga diri,
sombong, angkuh, daaan seterusnya. Tapi ada juga yang langsung
menyadari bahwa pujian itu gak pantas disandangkan pada dirinya. Hanya
Sang Kholiqlah yang berhak atas segala pujian itu. Lalu dia bersyukur
atas kelebihan yang Allah titipkan padanya dan beristighfar jika
kemudian sombong dkk hinggap di hatinya. Bukan malah Gede Rasa! Kalo
mendengar namanya dipuji, seketika tubuhnya terasa ringan bak balon gas,
kakinya serasa tak berpijak di bumi, yang dia rasakan hanya terbang,
melayang, membumbung ke angkasa tinggi, sambil bernyanyi..
I’m flying without wings… Duuh…Dasar Akhwat!
5. Akhwat Dopping
Menurut Kamus Ilmiah Populer yang disusun oleh Pius A. Partanto dan
M. Dahlan Al Barry, Doping adalah semua obat (ramuan, zat kimia) yang
digunakan terutama untuk meningkatkan kekuatan, kecepatan, dan daya
tahan (stamina) tubuh. (Lha trus???) Hohoho….jangan ketipu Pren, jenis
akhwat ini sama sekali gak ada hubungannya ama pengertian di atas.
Dopping (double P) yang ane maksud di sini adalah DOyan shoPPING
(hehe…kecele…!) Aduuh…ampun deh, ni akhwat sukanya belanjaaaaaaaa aja!
dari hunting buku, beli baju, jilbab baru, aksesoris, alat-alat
perawatan en kecantikan sampe ngeborong makanan ringan (camilan).
Intinya, bagi penganut paham Dopping ini, Shopping is number one (baca:
doyan).
Hati-hati ukh, hal ini bisa sangat merugikan kesehatan, terutama bagi
kesehatan kantong. Dan bila sakit ini bertambah parah, maka bisa
mengakibatkan penyakit yang paling ditakuti manusia. Apalagi kalo
bukan..(jeng..jeng..jeng)…Kanker! alias KANtong KERing (Waduh, ane
sangat prihatin sekali pada ikhwan yang mendapatkan tipe akhwat ini
karena bisa tekor tuh suami..ck.ck..). Yaah…ane gak bisa berkata apa-apa
lagi. Sepertinya udah jelas banget deh efek yang bakal ditimbulkan dari
hobby (baca: kedoyanan) yang menyesatkan ini. Ane cuma bisa berpesan,
Wahai para akhwat Dopping, insyaflah dan kembalilah ke jalan yang benar
(kalo anti gak mau dibilang “koncone” syetan coz pemboros-pemboros itu
adalah saudaranya syetan. hiiii….). Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penerima Taubat…
Ayoooo donk akhwaaaattt….Hemaaaaaaaaatttt…!!!
6. Akhwat EM3
Hah? Gak salah tuh tulisannya? yang benar kan iM3 (yee….siapa yang
ngomongin kartu perdana). EM3, cara ngebacanya emang sama persis dengan
salah satu jenis kartu yang “diasuh” oleh Indosat itu. Tapi asal kalian
tahu, akhwat EM3 belum tentu pengguna kartu yang paling diminati en
digemari oleh kaum pelajar en mahasiswa tersebut. (murah gitu loch),
karena yang ane maksudkan di sini adalah….kalEM, adEM, ayEM, yang
disingkat dengan EM3 (jangan protes!).
Sesuai dengan namanya, akhwat ini emang lebih “jinak”, pendiem, en keep
silent. Mungkin dari jenis-jenis akhwat yang udah qta bahas, tipe inilah
yang paling sering qta jumpai. Doi terkesan lembut, manis, ramah, murah
senyum, kemayu, bijak, tenang, ato malah sebaliknya??? Diam-diam, tapi
menghanyutkan??? Wallaahu a’laam…Yang jelas, tipikal orang introvert
seperti ini emang sulit ditebak karena dia tidak mau mengungkapkan apa
yang dia inginkan dengan bahasa manusia pada umumnya, melainkan dengan
ilmu kebatinan (heuheuh…emang bisa??).
7. Akhwat Dentis
Udah pernah denger istilah dentist kan? Yep! dentist dalam bahasa
inggris berarti Dokter Gigi. So, akhwat Dentis adalah akhwat yang
berprofesi sebagai dokter gigi (hehe…ngawur!). Dentis (gak pake ‘T’ di
akhir kata) adalah singkatan dari DEmeN arTIS (hah? emangnya ada yah
akhwat demen artis??). Oww…jangan salah Pren, Akhwat Dentis emang paling
hobby mantengin berita-berita seputar artis en sebritis, apalagi kalo
yang diliput adalah artis kesayangannya.
Do’i paling Up To Date ama urusan artis en sebritis. Dia selalu tahu
kabar terbaru dari artis fulan en fulanah, lengkap dengan
perkembangannya dari waktu ke waktu. Perlu diketahui, kebiasaan buruk
ini akan mempengaruhi cara berpikir en apa yang diucapkannya, karena
otaknya dah dipenuhi dengan artis, yang sering jadi topik pembicaraan
gak akan jauh-jauh dari dunia artis en selebritis yang notabene
kehidupannya glamour en hedonis. Barang koleksinyapun berbau artis
idolanya. Sampe gaya-nya pun kadang ngejiplak ma stile artis
kebanggaannya (Ck..ck.. Namanya juga Demen Artis….). Wuuaaah..Gaswat
nih…!!
Bagi prenz yang menjumpai karakter akhwat macam ini, wajib untuk meluruskan dan mengingatkan saudaranya. Okey?!
8. Akhwat Tumor ato Pelor
Qta semua tahu, bahwa tumor adalah salah satu penyakit berbahaya yang
timbul akibat pertumbuhan sel-sel yang tiada terkendali dan bersifat
ganas. Sedangkan pelor yang dimaksud ini bukan amunisi lho (pelor dalam
bahasa banyumas artinya amunisi senjata. Ga tau daerah laen artinya sama
apa engga.hehehe), tapi nemPel langsung moLOr, nempel bantal maksudnya,
bahkan nempel bahu ikhwan eh salah, nempel tembok dink, juga bisa
lansung molor. Wah hebat juga makhluk kaya gini ya? Sedangkan tumor
emang ganas. Apalagi jenis tumor yang satu ini. Dia akan sangat
mengganggu aktivitas kita sehari-hari. Penderita akan sangat sulit
sekali melakukan kegiatan (rutinitas) dan mudah sekali melewatkan
hal-hal penting yang seharusnya dia lakukan. Akibatnya tugas-tugas jadi
berantakan dan terbengkalai. Karena doi tak kuasa menahan penyakit yang
dideritanya. (Separah itukah). Apa itu? Yah! Tumor, TUkang MOloR
(eits…jangan menyepelekan penyakit satu ini). Akhwat Tukang Molor bisa
tertidur pulas di mana saja dan kapan saja (bahkan tanpa kasur dan
bantal sekalipun). Di kelas saat Dosen menerangkan, di tempat kerja, di
kontrakan (apalagii…), di kajian-kajian, ketika liqo’, bahkan saat syuro
pun ni akhwat bisa sukses tertidur dengan lelapnya tanpa mengenal ruang
dan waktu.
Mudah sekali mengantuk, itu cirinya. Gak peduli dengan suasana dan
kondisi saat itu. Sebagai contoh, ane pernah menemukan tipe akhwat macam
ini di kontrakan sendiri (ops!), yang sewaktu pulang kuliah di siang
bolong (padahal di luar sana mentari sedang bersinar dengan teriknya,
puanaass banget), eh si akhwat tiba di rumah langsung tergeletak tak
berdaya, tidur pulas dengan jilbab rapi dan kaos kaki masih menempel di
kaki (ane cuma bisa geleng-geleng kepala, ternyata bukan cuma suasana
hujan yang enak dibuat bobo). Yaah..mereka memang tak mau peduli, yang
penting tidur dan bermimpi…ZZzzzzzzzzz………… (Cerita dari seorang akhwat)
9. Akhwat Cadangan
Maksudnya apa neh? *dengan emosi dan nada tinggi
Eit, tenang..tenang Pren. Kita bicarakan baik-baik duduk perkaranya. Ane
tahu para akhwat pasti gak terima kalo dibilang cadangan. Karena apa?
Konotasi cadangan tuh dari dulu emang negatif. Mau bukti? Ada istri
cadangan, lelaki cadangan (kayak lagunya T2, ops!), pemain cadangan,
pokoknya si cadangan selalu dinomorduakan alias dikebelakangkan (mana
ada sih yang mau jadi kedua? Kecuali si Astrit dengan hitsnya, Jadikan
Aku yang Kedua *iiih…sowri aja yaaaaahh). But Prenz, cadangan di sini
gak ada sangkut pautnya koq ama istilah yang tadi, karena yang dimaksud
di sini adalah….. ”Cuek Abiz nDAk ketuluNGAN” (hehe…jauh amaaaat!!).
Ya! Dialah, akhwat cadangan. Prinsipnya, cuex is the best! Karakternya
udah pasti cueks bebeks, jaim banged, en stay cool Maann. Akibat gaya
cuek abiz ndak ketulungannya ini terkadang si akhwat disebut juga dengan
model akhwat es batu. Namanya juga es, pasti dingiiiiin. Trus batu kan
berarti, keras en kaku. So, bisa dikatakan, akhwat tipe begini udah
cuek, dingin, keras, kaku lagi! (whuiih…untung gak makan orang). Model
cadangan ini banyak kita jumpai di kalangan jilbabers. Biasanya cueknya
itu ma lawan jenis (baca: ikhwan). Mungkin niatnya untuk menjaga hijab,
tapi tetep aja cuek yang ndak ketulungan di sini gak bisa ditolerir.
Misalnya, saat ada saudara seiman yang laki-laki (ikhwan) mengucapkan
salam saat bertemu di jalan, trus si akhwat menganggap angin lalu dan
pergi begitu saja tanpa menjawab salamnya (dalihnya sie, jawab dalam
hati). Ato saat si ikhwan pengen membicarakan sesuatu yang sangat
penting dan amat mendesak sekali. Nah, baru ketemu ama si akhwatnya tuh
di jalan. Trus, waktu dipanggil “ukhti..!!” Eh, si akhwat malah gak
peduli dan sengaja mempercepat langkahnya tanpa menoleh ke arah suara
yang memanggilnya (dalihnya lagi nie, takut terjadi fitnah). Yaaah..!
Emang sie, serba salah. Bahkan hal semacam ini dah menjadi fenomena yang
biasa dan sempat menjadi kontroversi di kalangan aktivis dakwah. Kan
udah ada adab-adab beriteraksi (bergaul) antar ikhwan akhwat. Bukan
berarti kita menjadi makhluk yang eksklusif dan gak peka terhadap sesama
kaan??
10. Akhwat Sufi
Akhwat Sufi? Seperti Rabi’ah Al Adawiyah kah? Subhaanallaah…
Eit..eit…entar dulu (maen asal tebak aja!). Sufi yang ini sama sekali
nggak ada hubungan kekerabatan ama para penganut aliran sufisme itu.
Gimana mau dibilang sufi (dalam arti sebenarnya), wong doi malah lebih
suka duduk berlama-lama di depan layar kaca sambil mantengin film
kesukaannya. Yap! Sufi yang ane maksud adalah “SUka FIlm”! Hmm…tiada
hari tanpa nonton film, begitu mottonya. Ni akhwat paling up to date
kalo ngobrolin soal film. Dari yang terlawas sampe yang terbaru. Dari
yang lokal (bikinan anak negeri) sampe mancanegara (box office). Dari
jalan ceritanya sampe ke artis dan aktornya. Pokoknya hapal banged dah!
(Astaghfirullaahal ‘Adziim…*sambil ngelus dada).
Kalo ni akhwat dibiarkan tumbuh subur di semesta raya ini (kerjaannya
nonton film mulu), bagaimana dengan nasib ummat?? Emang masalah ummat
bisa terselesaikan hanya dengan duduk manis di depan tivi, komputer, ato
bioskop selama berjam-jam sambil menikmati film kesukaan dan maem
cemilan??? (mari qta semua teriak lantang secara berjama’ah, “ya nggak
laaaahhhh…mimpi kali yeee….!!!”).
Berhibur sie boleh, tapi liat-liat jenis hiburannya dunk, Non! Jangan
sampe kita milih hiburan yang nggak ada manfaatnya (ato bahkan malah
ngasih mudhorot, apalagi kalo isinya maksiat, iiih…na’udzubillaah). Trus
inget-inget waktunya juga! Jangan sampe hal yang mubah membuat qta lupa
mengerjakan hal yang wajib (Jangankan yang mubah, ngelakuin yang sunnah
tapi mengorbankan yang wajib aja nggak boleh!!!). Intinya, selektif dan
proporsional-lah. Hhmm…’afwan lho ukh, bukannya ane sok ngasih
“wejangan” ato sok ngatur-ngatus kalian yang menganut aliran sufi ini,
tapi ane cuma menghimbau, menganjurkan, menyarankan, mengharapkan, dan
mengingatkan (serta mengharuskan) agar anti mau mengurangi porsi nonton
filmnya dan lebih banyak hadir ke majelis-majelis ilmu. Mau kan ukhti
sayang?? Yuuukkk ^__^
11. Akhwat Amigos
Akhwat macam apa pula ini?
Bicara soal Amigos, ane jadi teringat film masa kecil dulu. Judulnya,
Amigos. Jujur, ane termasuk fans berat film telenovela anak dari Meksiko
itu. Eh, bukan..
Karena Amigos yang ane maksud di sini tidak lain dan tidak bukan
adalah… ”AMat pedulI GOSip” Alhamdulillah sekarang dah berusaha dengan
sekuat tenaga dan sepenuh jiwa dan raga untuk meninggalkan yang namanya
gosip! Ghibah?? Iiihh…Na’udzubillaah….
Yah. Akhwat amigos emang sangat peduli gosip. Entah itu tentang siapa.
Pokoknya ngerumpi. Tapi, Alhamdulillaah, dari sekian banyak akhwat yang
ane jumpai, tipe ini jarang sekali ane temui (ato mungkin ane aja yang
gak tau?). Kebanyakan dari mereka yang memilih jalan hidup sebagai
seorang akhwat (muslimah kaffah) rela dengan senang hati meninggalkan
jauh-jauh kebiasaan buruk ini. Kalaupun diantara kita (ane dan pembaca)
masih ada yang menemukan akhwat yang berprofesi sebagai bigos (biang
gosip), maka jangan sungkan-sungkan untuk menegur dan menasehatinya
untuk kembali ke jalan yang benar (dengan cara paling ahwan tentunya).
Ayo! Yang mengaku cinta saudara, jauhi ghibah! Karena ghibah bagaikan
memakan daging saudaranya sendiri. (hiii…gak mau kaann???).
12. Akhwat Lemod
Awas! Jangan salah baca. Bukan lemot, tapi lemod! (ntar, salah-salah
ane yang diseret ke meja hijau atas tuduhan pencemaran nama baik akhwat
yang notabene gak lemot-lemot amat, alias mampu berpikir cepat dan
cerdas_amiin, semoga bener).
So, LEMOD (pake D) yang ane maksud di sini adalah akhwat yang
“keLEwat MODis” (adakah? Hmm…banyak malah!). Apalagi dengan model-model
jilbab en baju yang semakin variatif belakangan ini. Ada kerudung yang
belah tengah, belah pinggir (hee..kayak rambut aja), belah ketupat (ops,
ngarang dink!), ada yang pake renda, bordil, bertali, berkerut, motif
bunga-bunga, kotak-kotak, garis-garis, warna-warni, whuaaahhh pokoknya
rame dah! Hmm…cantik siee…Tapi, semoga masih tetep dalam koridor syar’i.
Modis boleh (bahkan ada sebagian akhwat yang “berijtihad” harus!), tapi
mbok ya jangan kelewatan. Masa ada akhwat yang dari ujung kepala sampe
ujung kaki pake warna yang sama. Biruuuu semua, Ato ijoooo semua (kan
gak lucu kalo ada yang nyeletuk, “eh, liat. Ada pohon berjalan tuh”
hihihi…). Dari kerudung, baju, rok (ato ada juga yang make jubah),
manset (dekker), kaos kaki, tas, semuaaa satu warna. Ada juga yang
berpendapat lain tentang makna modis itu sendiri. Maksud hati ingin
dibilang lebih modis en lebih kreatif, akhirnya dipakailah tiga warna
berbeda sekaligus. Jilbab merah, baju kuning, dan rok ijo (hehe…ada
lampu lalu lintas jalan-jalan tuh..). So, proporsional laaah…yang
sederhana tapi gak norak or malu-maluin. Yang biasa aja tapi bersahaja.
Yang wajar tapi tetep indah dan enak dipandang mata. Iya, emang sie
relatif… Tapi setidaknya bisa disesuaikan ma lingkungan sekitar en
masyarakat tempat qta berada, karena merekalah yang akan menilai. ‘Alaa
kulli haal, syar’I harus menjadi patokan utama yang nggak bisa
ditawar-tawar lagi. Otre?!
Be a beautiful akhwat, inner en outter beauty.
13. Akhwat JUBIR
Untuk tipe ini, qta sebut saja do’i, AKHWAT JUBIR (bukan Prenz, bukan
juru bicara. Tapi, JUga BIsa Rame!). Kenapa ane bilang butuh penelitian
yang serius? Karena ane harus meneliti: Apakah keramean akhwat itu
hanya berdasarkan karakter/bawaan yang emang dah dari sononya rame ato
semua tipe akhwat pun (mulai dari lemper, narasi, sosis, tumor, EM3, dll
yang udah qta bahas sebelumnya) berpotensi untuk bisa bikin rame binti
heboh?! Dan ternyata, penelitian itu menghasilkan sebuah simpulan bahwa
peluang untuk menjadi Akhwat Jubir memang terbuka bagi siapa saja. Ya!
Siapa saja. *gayanya seperti sedang mengungkap kebenaran yang sudah lama
ditutup-tutupi (halah!).
Kembali ke AKHWAT JUBIR. Akhwat emang bisa dan boleh rame, tapi cukup
antar sesama akhwat aja dan di forum yang emang gak resmi, trus ramenya
juga jangan kebablasan ya Non! Kalo di depan mad’u ato mutarobbi-nya aja
si akhwat sok jaim (biar terlihat lebih dewasa, bijaksana, en berwibawa
gitu!). Ato pas lagi di depan MR-nya, si akhwat bisa memasang tampang
kalem, adem, ayem, polos binti lugu. Apalagi di depan para ikhwan, dia
bisa lebih tegas, kaku, serius, en stay cool Man! Bahkan, saking
jaim-nya, sebagian akhwat ada yang anti banget memanggil ikhwan dengan
sebutan ‘akh’ (nadanya, gimanaaa gitu! Akh…! Ane juga rasanya gmn gt
kslo dipanggil akh ma si ukhty. Hehehe. Adem hati ane maksudnya. Jangan
ngeres deh!). Doi lebih enjoy memanggil makhluk berjenggot (bukan jenis
hewan lho ya!) itu dengan sebutan Pak! (banyak juga sie yang protes: ane
kan belum punya anak ukh, belum merit pula, baru juga masuk kuliah, koq
dipanggil Pak seeh?!). Iya, iya…’afwan jiddan Wan, bagi penganut
“madzhab” ini, panggilan ‘Pak’ juga termasuk bentuk”penjagaan”. Bahkan
nih, ada “madzhab” lain yang “berijtihad” dengan mengganti semua sebutan
Akh, Pak, dan nama-nama si ikhwan dengan nama ‘Afwan (awas dimarahin
ortunya lho ukh! masak nama anak orang diganti2 seenaknya!). Mau contoh?
Saat acara kepanitiaan, si akhwat dengan tegas berkata pada si ikhwan:
‘Afwan, bisa minta tolong jemput pembicara di jalan X, ban motor beliau
pecah. Atau: ‘Afwan, sound system-nya udah di chek belum? ‘Afwan,
sebaiknya acara segera dimulai, kasihan peserta sudah terlalu lama
menunggu. Ada juga yang lewat SMS: ‘Afwan, ane gak bisa hadir syuro.
‘Afwan, Acaranya jadi ahad depan kan? Dll, dsb, dst….Jangan2 abiz gitu
ada orang ammah yang ngira kalo nama ikhwan itu si ‘Afwan, kan gak lucu
kalo tiba2 dia ikutan manggil si ikhwan dengan: Hey, ‘Afwan! Dari mane
aje lu? (Huwahahaha…Ops! ‘Afwan, kebablasan). Kayaknya perlu materi MBA
di kalangan Aktivis Dakwah deh. (bukan, bukan MBA yang ‘itu’. Tapi,
Manajemen By ‘Afwan. Heheh).
Kembali ke topik. So, sah-sah aja koq kalo akhwat rame, tapi liat2 sikon
ya Mbak! Jangan rame pas lagi Guru or Dosen menjelaskan (ya iyya laah,
bisa dikeluarin tuh). Jangan rame saat orang2 lagi pada bobo (bisa2 ada
bantal meluncur kea rah Anti. Hehehe…). Jangan rame saat ada kajian.
Jangan rame saat liqo. Jangan rame di kamar mandi. Dan yang terpenting,
jangan rame pas lagi sepi alias ga ada orang sama sekali (secara, Anti
bisa dikira penghuni RSJ yang lagi lepas ukh. Hihihi…).
Rame terkadang diperlukan untuk memecah kesunyian. Rame juga
dibutuhkan untuk mencairkan suasana yang membeku bak es batu. Rame di
sini maksudnya obrolan disertai guyonan atau canda yang nggak melanggar
syar’i dan gak kelewat batas. Ya, sekadarnya aja lah..biar suasana
tegang menjadi riang, biar stress menjadi hilang.
Nah, dari paparan Akhwat Jubir di atas, makin terbukalah wawasan kita
mengenai sosok bernama akhwat. Berhubung sudah ada bukti dari
penelitian terdahulu (dalam Proposal Penelitian Seorang Akhwat), yang
menyatakan bahwa akhwat bukanlah makhluk halus melainkan makhluk kasar
(baca: manusia) yang tak luput dari salah dan dosa serta memiliki banyak
sekali kekurangn dan kelebihan, maka dapat ditarik benang birunya bahwa
ternyata: Rajin Pangkal Pandai, Malas Pangkal Bodoh! (iye, iye, ane
tau..kagak nyambung kan?). Maka, dengan sepenuh hati ane nyatakan bahwa:
Tak Ada Akhwat Yang Tak Retak.
Hmmf…Dasar Akhwat!
14. Akhwat Tompi
Pren, kenal Tompi kan? Itu tuh penyanyi asal Aceh aliran Jazz yang
kalo manggung always pake topi (tau kan? tau kan?). Yeaah…biarlah Tompi
hidup damai dan bahagia di sisinya (maksudnya, di sisi istrinya,
hehe..). Qta gak lagi bicarain pemilik suara khas itu koq. Ngapain juga
ngurusin orang, kita kan bukan akhwat Amigos, ya nggak?
Tompi di sini maksudnye, TOMboy en sPortI (ciyeh, keren kan?).
Sekilas, akhwat ini emang gak da bedanya ma akhwat yang lain. Do’i tetep
pake jilbab gede, kaos kaki, dan jubah kebesarannya. Tapi, kalo qta
perhatikan lebih seksama, ternyata akhwat ini memang beda! Dari cara
ngomongnya, gerak-geriknya, tindak-tanduknya, penampilannya, yang
kesemuanya terkesan: cool maaan!! Kalo akhwat lain suka buat fanniyah
(keterampilan dan kerajinan), ni akhwat malah lebih suka basketan
(olahraga). Kalo akhwat lain dengan gayanya yang feminim, do’i malah
terkesan macho en rada maskulin. Ada kemungkinan, sebelum hijrah, do’i
emang dah tomboy. Misalnya karena dulu gaulnya banyak ama anak cowok.
Atau dari sebelas bersaudara, dia anak cewek sendiri. Mungkin juga
lingkungan keluarga dan masyarakat di tempatnya yang membentuk
karakternya yang seperti itu. Banyak faktor. Walhasil, jadilah dia
akhwat yang memiliki karakter dan sikap yang “keikhwan-ikhwanan”. Tapi,
selama masih dalam batas kewajaran, ni akhwat gak berbahaya koq, Pren.
Tenang, bagaimanapun naluri keibuan dan kewanitaannya masih ada dan
terjaga. InsyaAllah..
15. Akhwat Apel
Waduh, apel?? Aja-aja ada nih! Apaan lagi tuh?? Apel adalah……Akhwat
yang Amat suPEL!! (beeeeeeuu..! Kaya iklan Changcutters). Akhwat yang
satu ini enak banget kalo diajak ngobrol, nyambung, ramah, pokoknya
asyik deeeh!! Gaul ama dia emang nyenengin. Do’i mudah akrab ma siapa
aja. Padahal baru kenal, tapi dah kayak teman lama. Untuk definisi supel
ini, insyaAllah kalian semua lebih tau. Yaa….gitu deh. Tapi, kalo ma
cowok or ikhwan supelnya jangan kelewatan ya. Maksudnya, perhatikan juga
adab-adab pergaulan dan berinteraksi dengan lawan bicara Antunna.
Otre?!!
16. Akhwat Donat
Wah, donat??? Maaauuuu…!!! hehehe….Siapa yang doyan donaaat?? Eh,
salah. Maksud ane, siapa yang doyan curhaaat??? Yap! Gak salah lagi.
Dialah akhwat Donat!! Akhwat yang DOyaN curhAT. Ni akhwat sukanya emang
curhat. Tapi, dah fitrahnya kalee.. cewek kan emang gitu. Pengen
ngeluapin semua perasaan, baik kisah bahagia maupun gundah gulananya.
Sebagian ada yang curhat karena buth solusi dan pendapat dari yang
dicurhatin, namun gak sedikit dari mereka yang tujuan curhatnya hanya
sekadar mencurahkan isi hatinya saja. Dia gak butuh tanggapan, hanya
ingin didengarkan. Dia butuh teman untuk melampiaskan kekesalan atau
berbagi kebahagiaan. Dia hanya ingin orang lain merasakan apa yang ia
rasakan. Setelah ia muntahkan semua uneg-uneg yang ada di hatinya,
perasaannya akan menjadi lega. Plong! Tapi Wat, mbok ya jangan terlalu
doyan curhat. Gak semua orang bisa dijadikan tempat curhat. Liat-liat
dulu, dia mau gak dicurhatin? Orangnya bisa gak jaga rahasia? Bisa
ngasih solusi gak? Dll. Nah, daripada curhat ama orang yang salah,
mending curhat sama Allah aja! Dijamin! Rahasiamu gak bakalan kebongkar.
Mau solusi? So pasti ada! Dan Allah, siap mendengarkan curhatanmu kapan
aja! Full time. 24 jam! So…..curhat ma Allah yuuk!!
17. Akhwat Lechi
Hohoho…ngomong-ngomong tentang lechi, ane sukaa banget ma minuman
yang rasanya lechi. Maniiiiss…segeeerr (duh, jadi haus!). Siapakah
gerangan akhwat Lechi itu?? Dia adalah akhwat yang keLEwat CHIldist!.
Ngerti childist kan? hmm…gak sedikit lho akhwat yang model begini.
Walaupun umur dah kepala dua, sikapnya masiiih aja kayak anak-anak.
Emang sieh, usia tua gak menjamin kalo dia dah dewasa. Tapi,
kekanak-kanakannya itu lhoo…lebay banget. Cara bicaranya, gayanya,
tingkahnya, duh..manjaaa banget. Kadang, nyebelin juga sih kalo dah
kelewatan childistnya. Ada juga yang cara berpikirnya dewasa, tapi
tingkahnya masih kekanak-kanakan. Dan sebaliknya. Tapi, dia gak salah
koq. Toh, perubahan butuh proses. Mungkin faktor keluarga dan
orang-orang di sekelilingnya yang terbiasa manjain dia. Jadi agak sulit
membentuk jiwa kedewasaannya. Butuh waktu. Hidup akan mengajarinya untuk
lebih bijak dan dewasa. InsyaAllah…
Kok gambarnya anak2? Ya jelas childist donklha gambarnya kayak gitu. Ya
suka2 ane donk, soalnya stock gambar ane tinggal ini doang sie. Hehehe…
Nah segini dulu aja tipe2 akhwat, ntar kalo ada lagi ane sambung lagi tipe2 akhwat lain.
Buat para akhwat2 sebangsa dan setanah air… “Dasar Akhwat…hehehe…Peace
bro…eh Peace sis (kalo bro itu brother, nah kalo sis ya sister… Ya tho?
hehehe) Gudbye!”
Wassalamualaikum…
sumber : http://agungky.wordpress.com