Pages

Selasa, 25 Maret 2014

Eva Celia - Kasidah Cinta (Feat. Al Ghazali)


Ku jatuh cinta kepadamu
Saat pertama bertemu
Salahkah aku terlalu mencintai
Dirimu yang tak mungkin
Mencintai aku
Oh Tuhan tolong

Chorus:
Aku langsung jatuh cinta
Kepadamu
Cinta pada pandangan pertama
Cinta yang bisa merubah jalan
Hidupku jadi lebih berarti

Oh mungkin, hanya keajaiban Tuhan
Yang bisa jadikan Hambanya yang cantik
Menjadi milikku

Aku bukanlah laki-laki
Yang mudah jatuh hatinya

Shakira ft Rihanna - Cant Remember to Forget You


[Shakira]
I left a note on my bedpost
Said not to repeat yesterday's mistakes
What I tend to do when it comes to you
I see only the good, selective memory

The way you makes me feel yeah, you got a hold on me
I've never met someone so different
Oh here we go
You part of me now, you part of me
So where you go I follow, follow, follow

[Chorus 1]
Ohohohoh ohohohoh
I can't remember to forget you
Ohohohoh ohohohoh
I keep forgetting I should let you go
But when you look at me, the only memory,
Is us kissing in the moonlight
Ohohohoh ohohohoh
I can't remember to forget you
Ooooh
I can't remember to forget you
Ohohohoh ohohohoh

[Verse 2: Rihanna]
I go back again
Fall off the train
Land in his bed
Repeat yesterday's mistakes
What I'm trying to say is not to forget
You see only the good, selective memory

The way he makes me feel like
The way he makes me feel
I never seemed to act so stupid
Oh here we go
He a part of me now, he a part of me

[Shakira]
So where he goes I follow, follow, follow, oh

[Chorus 2: Both]
Ohohohoh ohohohoh
I can't remember to forget you
Ohohohoh ohohohoh
I keep forgetting I should let you go
But when you look at me, the only memory,
Is us kissing in the moonlight
Ohohohoh ohohohoh
I can't remember to forget you

[Bridge: Shakira]
I rob and I kill to keep him with me
I do anything for that boy
I'd give my last dime to hold him tonight
I'd do anything for that boy

[Bridge: Rihanna]
I rob and I kill to keep him with me
I do anything for that boy
I'd give my last dime to hold him tonight
I do anything for that boy

[Chorus 3: Both]
Ohohohoh ohohohoh
I can't remember to forget you
Ohohohoh ohohohoh
I keep forgetting I should let you go
But when you look at me, the only memory,
Is us kissing in the moonlight
Ohohohoh ohohohoh
I can't remember to forget you
But when you look at me, the only memory,
Is us kissing in the moonlight
Ohohohoh ohohohoh
I can't remember to forget you

Sabtu, 22 Maret 2014

Bauran Pemasaran Dalam Lintas Budaya


Beberapa hal dalam pemasaran internasional yang berkaitan dengan lintas budaya adalah :

ü Organisasi perusahaan

Terdapat tiga cara dalam menyusun organisasi agar produk yang dihasilkan mampu menembus pasar luar negeri antara lain:

1. Perusahaan tetap berada didalam negeri dan menjual produk keluar negerimelalui proses ekspor

2. Perusahaan dapat membuat perusahaan patungan dengan pihak dalam negeri pasar sasaran

3. Menbirikan perusahaan didalam negara dimana produk akan dipasarkan dan kepemilikan tidak dibagi dengan perusahaan dalam negeri

ü Rencana standardisasi

Perusahaan yang bermaksud memasarkan produknya diluar negeri perlu merencanakan standardisasi produk yang dihasilkan.dalam hal ini bukan berarti perusahaan harus membuat standar yang sama untuk setiap negara yang akan dimasuki, tetapi standar perlu dibuat walaupun tidak sama untuk setiap negara.

Berikut ini adalah unsur-unsur marketing mix yang perlu dimengerti oleh pemasar internasional dalam hubungannya dengan kebudayaan suatu negara :

Pendekatan Utama Yang Digunakan Untuk Menumbuhkan Budaya


Pendekatan yang biasa dilakukan dalam pemasaran, yaitu dengan menganalisis budaya dari sudut ciri atau kandungan utamanya. Pemasar biasanya berfokus pada pengidentifikasian nilai-nilai dominan suatu masyarakat, tetapi budaya itu lebih dari sekedar nilai. Yang termasuk didalam kandungan suatu budaya tersebut adalah kepercayaan, sikap, tujuan dan nilai-nilai yang dipegang oleh sebagian besar masyarakat dalam suatu lingkungan.

Memahami kandungan budaya:

- Analisis kandungan

Kandungan budaya sering dapat dibaca dari objek material yang diproduksi oleh grup sosial.

Strategi Pemasaran Dengan Memperhatikan Budaya

Beberapa strategi pemasaran bisa dilakukan berkenaan dengan pemaham,an budaya suatu masyarakat. Dengan memahami budaya suatu masyarakat, pemasar dapat merencanakan stretego pemasaran sebagai berikut :

1. Menciptakan ragam produk

Beragamnya budaya dalam berbagai masyarakat vbagi pemasar seharusnya menjadi peluang yang sangat baik.

Contoh: budaya mudik lebaran, yaitu membutuhkan banyak sekali barang-barang yang diperlukan oleh para pemudik dari pakaian baru, sajadah, sarung, kue dan lain sebagainya.

2. Segmentasi pasar

Ritual budaya yang dijalankan oleh suatu masyarakat merupakan satu segmen pasar tersendiri.misalnya saja ritual budaya ulang tahun, dimana pemasar dapat menciptakan produk-produk yang khusus yang biasa dipakai dalam acara ulang tahun tersebut.

3. Promosi

Strategi promosi dapat difokuskan pada segmen sasaran saja agar efektif dan efesien. Namun demikian, pemahaman budaya juga bisa dijadikan dasar untuk memosisikan produk melalui iklan. Iklan dirancang sedemikian rupa, sehingga isinya memosisikan produk untuk ritual budaya-budaya tertentu.

Sumber : Buku Perilaku Konsumen, Karangan Nugroho J Setiadi

Untuk Pendekatan dalam menumbuhkan Budaya, Klik Disini

Budaya dan Konsumsi





Produk mempunyai fungsi, bentuk dan arti . Ketika konsumen membeli suatu produk mereka berharap produk tersebut menjalankan fungsi sesuai harapannya, dan konsumen terus membelinya hanya bila harapan mereka dapat dipenuhi dengan baik. Namun, bukan hanya fungsi yang menentukan keberhasilan produk . Produk juga harus memenuhi harapan tentang norma, misalnya persyaratan nutrisi dalam makanan, crispy (renyah) untuk makanan yang digoreng, makanan harus panas untuk ‘steak hot plate’ atau dingin untuk ‘ agar-agar pencuci mulut’.Seringkali produk juga didukung dengan bentuk tertentu untuk menekankan simbol fungsi seperti ‘ kristal biru’ pada detergen untuk pakaian menjadi lebih putih. Produk juga memberi simbol makna dalam masyarakat misal “ bayam” diasosiasikan dengan kekuatan dalam film Popeye atau makanan juga dapat disimbolkan sebagai hubungan keluarga yang erat sehingga resep turun temurun keluarga menjadi andalan dalam memasak, misal iklan Sasa atau Ajinomoto. Produk dapat menjadi simbol dalam masyarakat untuk menjadi ikon dalam ibadat agama.Budaya merupakan sesuatu yang perlu dipelajari, karena konsumen tidak dilahirkan spontan mengenai nilai atau norma kehidupan sosial mereka, tetapi mereka harus belajar tentang apa yang diterima dari keluarga dan teman-temannya. Anak menerima nilai dalam perilaku mereka dari orang tua , guru dan teman-teman di lingkungan mereka. Namun dengan kemajuan zaman yang sekarang ini banyak produk diarahkan pada kepraktisan, misal anak-anak sekarang lebih suka makanan siap saji seperti Chicken Nugget, Sossis, dan lain-lainnya karena kemudahan dalam terutama bagi wanita yang bekerja dan tidak memiliki waktu banyak untuk mengolah makanan. Kebudayaan juga mengimplikasikan sebuah cara hidup yang dipelajari dan diwariskan, misalnya anak yang dibesarkan dalam nilai budaya di Indonesia harus hormat pada orang yang lebih tua, makan sambil duduk dsb. Sedangkan di Amerika lebih berorientasi pada budaya yang mengacu pada nilai-nilai di Amerika seperti kepraktisan, individualisme, dsb.

Mitos dan Ritual Kebudayaan


1. Mitos

Setiap masyarakat memiliki serangkaian mitos yang mendefinisikan budayanya. Mitos adalah cerita yang berisi elemen simbolis yang mengekspresikan emosi dan cita-cita budaya. Dalam praktek pemasaran banyak sekali nama binatang yang mempunyai mitoss tertentu yang digunakan sebagai merek produk. Misalnya toyota menggunakan nama kijang untuk merek mobil dan Midshubisi menggunakan kuda. Kemudian juga ada mitos pewayangan yang dapat diangkat dalam membuat strategi penentuan merek suatu produk, seperti tokoh Bima dalam produk Jamu kuat “ Kuku Bima Ginseng”. Sehingga pemasar dituntut kreatif menggali mitos agar bisa digunakan sebagai sarana menyusun strategi pemasaran tertentu.

Definisi kebudayaan

Kebudayaan didefinisikan sebagai kompleks simbol dan barang-barang buatan manusia (artifacts) yang diciptakan oleh masyarakat tertentu dan diwariskan dari generasi satu ke generasi yang lain sebagai faktor penentu ( determinants) dan pengatur ( regulator ) perilaku anggotanya. Budaya adalah seperangkat pola perilaku yang secara sosial dialirkan secara simbolis melalui bahasa dan cara-cara lain pada anggota dari masyarakat tertentu ( Wallendorf & Reilly, Mowen, 1995).

Budaya merupakan karakter yang penting dari suatu sosial yang membedakannya dari kelompok kultur yang lainnya. Elemen yang perlu digarisbawahi adalah nilai, bahasa, mitos, adat, ritual dan hukum yang mempertajam perilaku atas kultur. Kultur adalah sesuatu yang diresapi. Apa yang dimakan oleh seseorang, bagaimana mereka berpakaian, apa yang mereka pikirkan dan rasakan, apa yang mereka bicarakan iaalah dimensi dari kultur. Budaya memperlengkapi orang dengan rasa identitas dan pengertian akan perilaku yang dapat di terima di dalam masyarakat. Beberapa dari sikap dan perilaku yang lebih penting yang digunakan oleh budaya sebagagai berikut:

- Rasa diri dan ruang
- Komunikasi dan bahasa
- Pakaian dan penampilan
- Makana dan kebiasaan makan
- Waktu dan kesadaran akan waktu
- Hubungan (keluarga, organisasi, pemerintah dan sebagainya)
- Nilai dan norma
- Kepercayaan dan sikap
- Proses mental dan pembelajaran
- Kebiasaan kerja dan praktik
 
Budaya merupakn dinamis, dimana budaya secara berkelanjutan berevolusi, meramu gagasan-gagasan lama gengan kemasan baru dan seterusnya. Suatu sistem budaya terdiri atas area-area fungsional sebagai berikut:
 
1. Ekologi

Merupakan sistem beradaptasi pada habitat atau lingkungan, dimana ekologi ini dibentuk oleh teknologi yang digunakan untuk memperoleh dan mendistribusikan sumberdaya.

Pengaruh Budaya Dalam Perilaku Konsumen


Kebudayaan merupakan faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang, terutama dalam perilaku pengambilan keputusan dan perilaku pembelian. Dalam perkembangan sejarah budaya konsumsi maka masyarakat konsumsi lahir pertama kali di Inggris pada abad 18 saat terjadinya tehnologi produksi secara massal. Teknologi yang disebabkan oleh berkembangnya revolusi industri memungkinkan perusahaan-perusahaan memproduksi barang terstandarisasi dalam jumlah besar dengan harga yang relatif murah.

Pada saat yang bersamaan muncul revolusi kebudayaan, di mana masyarakat secara bertahap berubah dari masyarakat agraris menjadi masyarakat yang kekotaan, karena dengan berpindahnya ke perkotaan maka budaya mereka berubah sehingga berkembanglah tata nilai baru dan pola kehidupan yang baru akibat pekerjaan yang berbeda. Tidak hanya orang yang kaya saja bahkan orang yang biasa juga merasa perlu membeli produk yang dapat memuaskan kebutuhan budaya baru, seperti munculnya perbedaan status yang makin menonjol di kalangan masyarakat perkotaan. Gambaran lahirnya masyarakat konsumsi tersebut diatas, menunjukkan pentingnya budaya dalam memahami perilaku konsumen. Aspek-aspek budaya yang penting dapat diidentifikasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk memahami bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi konsumen dan tentunya dapat digunakan dalam mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif. 

Sumber: Buku Perilaku Konsumen, Karangan Nugroho J Setiadi
Untuk Pengertian Kebudayaan Klik disini